MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Persiapan penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Kota Malang mulai dilakukan. Renovasi bakal sekolah rakyat di Poltekom sudah mulai dikerjakan. Dari sisi calon siswa (casis) Sekolah Rakyat, terus bertambah jumlahnya.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menyampaikan, proses verifikasi telah berjalan dan kini didapatkan sebanyak 240 calon siswa. Jumlah ini melebihi kuota awal yang rencananya dibuka pada tahun ajaran pertama ini.
“Jumlah 240 calon siswa dengan pendaftar SMP itu ada empat rombel, yang SMA ada lima rombel. Sedangkan kapasitas Kota Malang cuma empat rombel, sehingga kelebihan. Kami sudah koordinasi Provinsi Jatim, untuk lima rombel SMA nanti akan difasilitasi di (Sekolah Rakyat) Jalan Kawi,” terang Donny, Selasa (27/5) kemarin.
Disampaikan Donny, jumlah itu sudah melalui proses seleksi administrasi. Tinggal menyisakan serangkaian tes kesehatan dan tes psikologis. Namun Donny belum bisa menyebutkan kapan persisnya tes bagi calon siswa Sekolah Rakyat tersebut.
“Belum ada informasi, karena kami menunggu dari Kementerian. Tapi insya Allah sekitar Juli. Karena tahun ajaran baru itu kan juga mulai Juli,” tambah Donny.
Sembari mempersiapkan calon siswa, Donny menyampaikan pihaknya juga tengah menyiapkan untuk pemberdayaan bagi orang tuanya. Sebab, sesuai arahan dari pemerintah pusat, orang tua siswa yang kurang mampu ini juga mendapatkan ‘bekal’ untuk meningkatkan kualitas perekonomiannya.
“Sifatnya adalah pemberdayaan, untuk seperti contohnya modal usaha dan pembinaan lain. Bisa jadi nanti digabungkan dengan Koperasi Merah Putih untuk pemberdayaan orang tua,” beber dia.
Sementara terkait kesiapan infrastruktur, Donny menegaskan saat ini sudah berjalan proses pembangunan. Yakni di lokasi Sekolah Rakyat, komplek Poltekom Kota Malang. Berdasarkan pantauan MPM, beberapa sisi bangunan sudah mulai direnovasi dengan beberapa tukang terus bekerja hingga petang.
Berdasarkan papan informasi, pekerjaan renovasi Sekolah Rakyat tahap 1 ini dilakukan oleh Kementerian PU menggandeng KSO dengan Nindya dan Adhi Karya. Tertera nilai kontrak mencapai Rp 322.399.800.000 dari APBN.
“Sudah berjalan mungkin sekitar dua Minggu lalu. Sesuai arahan kementerian kan memang bulan ini sudah harus berjalan renovasi agar Juli bisa mulai beroperasi,” tutupnya. (ian/aim)
-Advertisement-.