Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan Closed Circuit Television (CCTV) di berbagai jalan di Indonesia, termasuk di Malang Raya telah berkembang pesat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan lalu lintas. Keberadaan CCTV di jalan-jalan raya seharusnya memberikan dampak positif, seperti mengurangi angka pelanggaran dan mempercepat respon terhadap kecelakaan.
Namun, tidak jarang pula, penggunaan CCTV tersebut menimbulkan masalah baru. Salah satunya adalah penggunaan lampu flash yang terlalu terang saat memotret kendaraan, terutama ketika banyak kendaraan melintas atau ketika cuaca sedang mendung atau gelap. Penggunaan lampu flash yang terlalu terang dapat mengganggu penglihatan pengendara dan membahayakan keselamatan di jalan.
Lampu flash yang terpasang pada CCTV di beberapa jalan di Indonesia sering kali menyala dengan intensitas yang sangat terang. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan pengendara yang sedang melintas, terutama pada malam hari atau saat cuaca sedang mendung. Penerangan yang berlebihan dari lampu flash tersebut bisa menyebabkan silau pada pengendara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan potensi kecelakaan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun CCTV hadir untuk meningkatkan keamanan, dalam praktiknya, penggunaan lampu flash yang terlalu terang justru dapat membahayakan pengendara lain. Selain itu, CCTV yang dilengkapi dengan lampu flash juga dapat berfungsi sebagai alat pengawas untuk memotret pelanggaran-pelanggaran lalu lintas.
Namun, kendala utama dari metode ini adalah ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Ketika banyak kendaraan melintas, sering kali lampu flash menyala untuk merekam pelanggaran. Tetapi ini juga mempengaruhi pengendara lain yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi atau berusaha fokus dalam kondisi jalan yang gelap. Dengan adanya permasalahan tersebut, sudah saatnya Indonesia mempertimbangkan untuk beralih menggunakan teknologi lebih canggih, seperti CCTV berbasis Kecerdasan Buatan (AI). Sistem CCTV berbasis AI memiliki kemampuan untuk menyesuaikan intensitas pencahayaan dengan kondisi jalan dan cuaca. Serta mendeteksi kendaraan yang melanggar aturan tanpa harus mengandalkan lampu flash yang mengganggu.
Sistem ini dapat mendeteksi pelanggaran secara lebih akurat. Misalnya kendaraan yang tidak memakai helm atau melebihi batas kecepatan, tanpa menimbulkan silau yang membahayakan pengendara lain.CCTV berbasis AI ini memiliki keunggulan karena dapat dilengkapi dengan fitur pengenalan wajah dan plat nomor yang lebih canggih, memungkinkan untuk memantau dan merekam pelanggaran lalu lintas secara lebih akurat dan efisien.
Selain itu, teknologi AI dapat mengurangi ketergantungan pada lampu flash yang menyilaukan pengendara, sehingga tidak akan mengganggu penglihatan mereka. Dengan adanya teknologi ini, kita bisa memastikan bahwa pengawasan lalu lintas tetap efektif, tanpa menimbulkan bahaya tambahan bagi pengendara yang mematuhi aturan.
Solusi berbasis AI ini dapat lebih aman dan nyaman bagi pengendara. Misalnya, sistem AI dapat diintegrasikan dengan pengaturan lampu lalu lintas. Jika ada kendaraan yang melanggar aturan di depan lampu merah, seperti tidak menggunakan helm atau melewati batas jalan, maka lampu lalu lintas akan otomatis menambah waktu tunggu satu menit. Jika pelanggaran terus terjadi, waktu tunggu lampu merah akan terus bertambah satu menit.
Hal ini akan memberikan efek jera bagi pengendara yang mencoba melanggar aturan, dan sekaligus meningkatkan kepatuhan terhadap tata tertib lalu lintas. Sistem ini akan membantu pihak berwenang untuk lebih fokus dalam menangani pelanggaran serius yang dapat mengancam keselamatan.
Dengan menambah waktu lampu merah bagi pengendara yang melanggar, maka tidak hanya akan membuat pengendara menjadi lebih disiplin, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi akibat pelanggaran aturan. Bahkan, dengan teknologi ini, pengawasan menjadi lebih efisien dan dapat berfungsi sebagai sistem pemantauan yang lebih efektif tanpa menambah beban bagi pengendara yang sudah mematuhi aturan.
Namun, penerapan sistem CCTV berbasis AI ini tentu membutuhkan investasi yang lebih besar, baik dari segi biaya maupun infrastruktur. Pemerintah harus bersedia mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mengganti sistem CCTV lama dengan yang lebih canggih dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi jalan raya yang berbeda-beda.
Meskipun biaya awalnya tinggi, namun dalam jangka panjang, teknologi ini dapat mengurangi biaya kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang lebih mahal, serta meningkatkan keselamatan bagi semua pengguna jalan. Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman mengenai pentingnya penggunaan teknologi ini.
Sosialisasi yang baik mengenai sistem baru ini dapat membantu mengurangi resistensi dari pengendara yang merasa terganggu dengan sistem yang ada. Hal ini sangat penting agar teknologi baru dapat diterima dengan baik oleh semua pihak.
Sistem CCTV berbasis AI tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga dapat mendukung terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman di jalan raya. Dengan menggunakan teknologi ini, Indonesia bisa bergerak menuju masa depan yang lebih canggih dalam hal pengawasan lalu lintas, yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengendara.
Ke depannya, diharapkan teknologi ini dapat diaplikasikan secara menyeluruh di berbagai kota besar di Indonesia, guna menciptakan jalan yang lebih aman bagi setiap pengendara. Penggunaan CCTV dengan teknologi AI dapat memberikan solusi yang lebih baik dalam meningkatkan keamanan lalu lintas tanpa menambah risiko bagi pengendara.(*)