MALANG POSCO MEDIA – BMKG Jawa Timur menghimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem di masa peralihan musim saat ini. Bergantinya musim kemarau ke musim penghujan memang rawan terjadinya bencana. Maka kewaspadaan seluruh stakeholder dan masyarakat harus menjadi prioritas utama.
Belakangan ini di Malang Raya, intensitas curah hujan memang belum merata. Ada yang sudah hujan, tapi ada daerah yang belum hujan. Intensitas hujannya juga relatif sedang. Namun suhu udara relatif sangat panas pada siang hari. Anomali cuaca ini yang tak boleh diabaikan. Harus ada persiapan matang menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana hidrometeorologi.
Baik itu angin puting beliung, tanah longsor, dan banjir bandang. Maka kolaborasi seluruh stakeholder perlu digalakkan bersama. Sehingga kesiapsiagaan bencana dilakukan oleh semua pihak. Bukan hanya dinas atau instansi terkait saja.
Banjir bandang di Spanyol yang menewaskan lebih 200 jiwa memberikan peringatan keras agar kita juga makin waspada. Fenomena alam yang tak bisa diprediksi seringkali memberikan kejutan-kejutan ekstrem. Yang diprediksi tidak terjadi, justru yang tak diprediksi malah terjadi. Dan bencananya lebih besar dari yang diperkirakan.
Malang Raya punya peta kerawanan bencana masing-masing. Di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Masing-masing wilayah punya potensi bencana yang berbeda-beda. Dengan mitigasi dan peta kerawanan bencana, segal hal yang diprediksi terjadi, setidaknya bisa diminimalisir. Jangan sampai menelan korban, baik material maupun korban jiwa.
Jangan ada lagi banjir bandang yang bisa menghancurkan semua infrastuktur yang sudah terbangun rapi dan kokoh. Jangan ada lagi tanah longsor yang bisa menelan korban jiwa. Jangan ada lagi bencana-bencana yang bisa membuat hidup masyarakat tidak nyaman dan tidur tidak tenang.
Sebelum semua mengancam kehidupan kita, mari bersama membiasakan budaya hidup bersih. Tak membuang sampah sembarangan di selokan dan sungai. Ramah terhadap alam dan tak mengeksploitasi secara berlebihan. Tak mudah menebang pohon di areal-areal penahan air yang rawan terjadinya longsor. Cintai alam, agar alam mencintai Kita semua.(*)