MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Literasi inklusi keuangan, khususnya di sektor pasar modal, dinilai penting bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Farid Faletehan menegaskan bahwa ASN juga memiliki potensi terpapar risiko aktivitas keuangan yang tidak sehat.
“OJK memilih ASN sebagai target kegiatan edukasi karena bekal literasi pasar modal dapat mendorong kebiasaan investasi yang sehat dan mengurangi paparan terhadap risiko investasi ilegal,” tegas Farid, Kamis (17/7) kemarin.
Sebagai upaya konkret, OJK Malang mulai menggencarkan kegiatan Training of Trainers (ToT) bagi para ASN di wilayah kerja OJK Malang. Salah satu kegiatan terbaru dilaksanakan di Kota Probolinggo pekan lalu.
Farid menjelaskan, saat ini semakin banyak modus aktivitas keuangan ilegal yang menyasar masyarakat, termasuk ASN. Ia mengingatkan bahwa gaji yang diterima ASN bisa lenyap jika terjebak dalam skema investasi bodong.
Ia pun mendorong ASN untuk mulai menginvestasikan pendapatan mereka pada instrumen legal dan diawasi otoritas resmi.
“Dan pertumbuhan penyaluran kredit di daerah-daerah di bawah naungan OJK Malang seperti Kota Malang juga positif. Menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang baik,” tegasnya lagi.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren positif, ASN diharapkan dapat memanfaatkannya dengan memilih aktivitas keuangan yang sehat dan tepat sasaran.
“Karena semakin tinggi jabatan maka dorongan untuk bergabung dalam investasi bodong semakin besar,” tegas Farid. Melalui kegiatan ToT ini, ASN diharapkan tidak hanya cakap dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik, tetapi juga mampu menjaga stabilitas keuangan pribadi dan keluarganya lewat pengelolaan investasi yang cerdas, khususnya di sektor pasar modal. (ica/aim)