.
Sunday, December 15, 2024

Cegah Kanker Rahim, Dinkes Batu Sebar IVA Kit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Upaya penyelamatan terhadap penanganan kangker rahim di Kota Batu mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Salah satunya dengan mendistribusikan IVA kit ke seluruh Puskesmas yang ada sebagai alat untuk skrining atau mendeteksi adanya kanker sejak dini.

Hal ini ditegaskan oleh Koord. Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr. Susana Indahwati.

Menurut database Kanker Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kota Batu, angka kasus kanker rahim cukup tinggi. Sejak tahun 2018 terdapat 4.213 kasus, tahun 2019 terdapat 2.168 kasus dan tahun 2020 terdapat 1.825 kasus.

Dari data tersebut kasus kanker sangat bervariatif. Mulai dari kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, kanker mulut, kanker hati, kanker darah hingga kanker mata

“Karena itulah Dinkes Kota Batu mendistribusikan IVA kit ke seluruh Puskesmas untuk skrining atau deteksi dini adanya kanker pada perempuan. Kami berharap dengan adanya fasilitas kesehatan itu menciptakan kesejahteraan terutama dalam kemudahan akses pencegahan kanker,” ujar Susan kepada Malang Posco Media.

Ia menjelaskan IVA test telah disalurkan sejak bulan Februari 2022. Untuk cara penggunaan, alat ini merupakan metode inspeksi visual dengan asam asetat atau dikenal juga dengan visual inspection with acetic acid.

Lebih lanjut, IVA test sendiri adalah alat yang memiliki cara mendiagnosis kanker rahim sedini mungkin dengan menggunakan asam asetat. Dan hasil dari tes tersebut dalam memperlihatkan apakah ada pertumbuhan sel prakanker di dalam serviks (leher rahim) atau tidak.

“IVA kit telah disebarkan sebanyak 5 buah menyesuaikan dengan jumlah Puskesmas yang ada. Sedangkan untuk pemeriksaannya dilakukan bidan dengan fasilitas yang ada dan hasilnya dapat langsung dilihat,” bebernya.

Pihaknya berharap dengan pencegahan tersebut mampu menekan kasus kanker. Mengingat data kasus kanker selama 3 tahun sejak 2018-2020 relatif tinggi. Terlebih dalam rentang waktu tersebut ditemukan jenis kanker baru seperti neoplasma hingga karsinoma. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img