MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Untuk mencegah kebocoran setoran retribusi parkir, Dinas Perhubungan Kota Malang telah meluncurkan Virtual Account atau membayar parkir dengan sistem non tunai. Ada 51 titik parkir yang pembayaran retribusinya menggunakan Virtual Account.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengungkapkan ada 8 juru pungut retribusi pinggir jalan yang berada di dinasnya. Jumlah itu tidak memadai untuk menyisir semua titik parkir. Adanya inovasi ini akan mempermudah setoran dan tugas pegawai di lapangan. Sebagai langkah percobaan, Dishub akan menerapkan metode setoran non tunai ini di 51 titik parkir seluruh Kota Malang. Tahun depan jumlahnya akan diperbanyak.
“Tahun depan kami perluas agar setoran bisa lebih aman, nyaman, dan transparan,” tegas Jaya sapaan Kadishub Kota Malang itu, di Mini Block Office, Jumat (2/8) kemarin.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengungkapkan penataan retribusi pinggir jalan terus diperbaiki untuk meminimalisir potensi kebocoran. Retribusi pinggir jalan merupakan salah satu sistem yang memberikan sumber pendapatan bagi pemerintah daerah.
Erik menyatakan, kontribusi pendapatan dari retribusi pinggir jalan cukup signifikan untuk sumber penerimaan daerah. Seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, salah satu dampaknya, pengguna motor semakin banyak.
“Hal ini juga secara signifikan harusnya linier dengan penerimaan retribusi parkir. Pada dasarnya retribusi pinggir jalan sudah diatur melalui beragam regulasi, namun pelaksanaan dan pengelolaannya banyak yang belum maksimal. Ada beberapa hal yang jadi hipotesa, seperti dugaan pungutan liar,” terang Erik. Oleh karena itu, supaya pelayanan aman dan nyaman, sehingga pendapatan meningkat, maka ada pembayaran lewat akun virtual. Sementara itu, Faris Sihab, seorang juru parkir di kawasan Pasar Besar yang mengikuti acara kemarin menyampaikan pembayaran pakir kemarin mengungkapkan, perubahan sistem ini tidak membuat dia heran. Ia mengaku sudah beradaptasi dengan kondisi yang ada. Menurutnya, justru perubahan sistem ke non tunai lebih aman dan nyaman. “Saya biasa saja. Tidak ada yang sulit,” ujarnya. (ica/aim)