MALANG POSCO MEDIA- Penularan Covid-19 melonjak. Warga diimbau tak usah cemas sepanjang menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Apalagi imunitas warga sudah terbentuk setelah vaksinasi. Salah satu contohnya di Kota Malang. (baca grafis)
Jumlah warga Kota Malang yang terpapar Virus Korona mendadak banyak. Berdasarkan data per 9 Februari 2022 terdapat 430 kasus baru positif Covid-19. Sementara menurut laporan Kamis (10/2) kemarin terdapat tambahan 350 kasus Covid-19.
Di balik tingginya penularan Virus Korona di kota pendidikan ini juga dibarengi pertambahan angka kesembuhan. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Malang setidaknya pada tiga hari terakhir, jumlah kesembuhan terus bertambah. Angka kesembuhan saat ini tercatat berada di 86 persen dengan angka kematian sebesar enam persen.
Selama sepekan terakhir terdapat satu kasus kematian di Kota Malang. Yakni pada 6 Februari lalu.
“Cepat dan kita tinggi angka kesembuhannya. Kemarin ada sekitar 160 (kesembuhan) mungkin tiga hari lagi bisa 300-an angka kesembuhan,” kata Wali Kota Malang Drs H Sutiaji, Kamis (10/2) kemarin.
Menurut orang nomor satu di Pemkot Malang itu, naiknya angka kesembuhan juga ditengarai menyesuaikan karakter varian Omicron. Karakter penyebaran yang cepat, lanjut Sutiaji, tidak dibarengi dengan dampak yang ditimbulkan. Sehingga sangat minim terjadi kematian.
“Kalau ganas penyebaran, itu biasanya lemah kekebalan. Jadi orang semakin tidak mudah terpapar (Covid-19) itu. Cepat menyebarnya itu dia masih tetap kuat untuk tidak terpaparnya,” sebutnya.
Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kesembuhan bisa terus meningkat dengan cepat dan masyarakat kuat menghadapi Covid-19. Selain karena imun yang baik, juga dikarenakan vaksinasi yang telah dilakukan selama ini.
Selain itu, sarana dan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 juga sudah terbangun. Terbaru di Kota Malang terdapat tempat isolasi terpadu (isoter) untuk pasien gejala ringan. Yakni di RS Lapangan Ijen Boulevard. Dalam waktu dekat juga akan diaktifkan isoter Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kelurahan Pandanwangi.
“Sudah siap beroperasi. Barusan saya ditelepon dokter Kohar (Penanggung Jawab RS Lapangan) jumlah sekarang di RS Lapangan atau Isoter Ijen Boulevard itu hampir 100 bed. Maka segera kita siapkan untuk isoter SKB,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif juga mengatakan hal yang sama. Tingginya kesembuhan dan rendahnya kematian yang terjadi di Kota Malang disebabkan telah terbentuknya herd immunity. Sehingga bila terpapar tidak sampai berakibat yang berat.
“98 persen (kasus positif) berdasarkan hasil tracing itu tanpa gejala. Kami fokus pada penyembuhannya. Jadi walaupun memang (kasus) bertambah banyak, tapi yang sembuh juga banyak karena juga telah terbentuk kekebalan,” jelasnya.
Di Kabupaten Malang juga terus mengalami peningkatan kasus Covid-19. Terlebih tiga hari terakhir. Ada tambahan 729 kasus aktif. Kendati demikian angka kesembuhan warga yang terpapar Covid-19 juga tinggi. Bahkan kemarin menurut data yang ditulis Jatim Tanggap Covid-19 melalui websitenya infocovid19.jatimprov.go.id angka kesembuhan kasus Covid-19 mencapai 102 kasus. Sementara hari sebelumnya angka kesembuhan kasus Covid-19 mencapai 96 kasus. “Angka kesembuhan kita tinggi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM.
Wahyu mengatakan beberapa tingginya angka kesembuhan karena banyak warga Kabupaten Malang yang sudah divaksin. Penyebab kedua warga yang terpapar Covid-19 tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan.
“Sehingga mereka hanya menjalani isolasi mandiri,” ungkapnya.
Wahyu juga tidak menutupi bahwa ada warga yang terpapar Covid-19 yang mendapatkan perawatan medis. Tapi jumlahnya menurut dia tidak banyak. Mantan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) ini mengatakan warga terpapar Covid-19 yang mendapatkan perawatan intensif umumnya memiliki penyakit bawaan. Di antaranya diabetes, darah tinggi, jantung dan lainnya.
Kendati demikian, Wahyu mengatakan pihaknya tidak mau lengah, dan tetap tanggap. Saat ini Pemkab Malang menyiapkan tempat isoter.
Selain angka kesembuhan yang tinggi, mantan Camat Tajinan ini mengatakan kasus kematian Covid-19 di Kabupaten Malang sangat kecil.
Sementara itu Pemkot Batu menyatakan hingga saat ini tingkat penularan Virus Korona masih cukup tinggi. Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu Onny Ardianto mengatakan bahwa tingkat penularan atau rate of transmission (RT) di kota itu berada pada angka satu. Sehingga belum bisa memasuki era normal baru.
Untuk memasuki kondisi normal baru di tengah pandemi Covid-19, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tingkat penularan sudah berada di bawah angka satu, yang berarti tingkat penularan sudah rendah.
“Awal tahun penyebarannya hanya bertambah 1 sampai 10 orang saja. Tapi akhir-akhir ini penambahannya bisa mencapai 10 sampai 50 orang,” ujarnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Drg Kartika Trisulandari menjelaskan, varian baru Covid-19 Omicron mempunyai daya tular yang lebih cepat dibanding varian lainnya. Namun daya sembuhnya juga lebih cepat dibanding yang lain pula.
“Vaksin juga membuat proteksi lebih terhadap virus. Jadi virus tidak mudah menyerang jika sudah vaksin walaupun penularannya cepat, bisa dibilang sebagai tameng kita. Maka dari itu, tingkat kematiannya juga tidak banyak,” ucapnya. (ian/ira/ran/van)