.
Thursday, November 21, 2024

Cerita Suhartono, Hibahkan Tanah Rp 8 M untuk Bangun Jalan Umum

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Sudah Bertemu Pj Wali Kota, Tak Takut Rugi Demi Kampung Halaman

Di tengah tren investasi dan bisnis properti berkembang pesat dengan harga yang menggiurkan, seorang warga Kelurahan Wonokoyo malah merelakan tanah yang dimiliki untuk kepentingan warga Kelurahan Wonokoyo.  Dia adalah Suhartono, menyerakan tanah untuk pembangunan jalan umum.

Warga asli Wonokoyo ini merelakan tanah miliknya senilai Rp 8 miliar. Lahan miliknya itu diserahkan kepada Pemkot Malang. Rencananya akan dibangun jalan umum. 

Sebagai bukti keseriusannya, Suhartono bahkan sudah bertemu lagsung Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Mereka membicarakan tentang penyerahan tanah.

Suhartono mengaku tergerak dan ingin berkontribusi kepada tanah kelahirannya Wonokoyo sebelum pergi dari dunia. Ia melihat wilayah Wonokoyo adalah wilayah paling ditinggalkan di Kota Malang. Tidak berkembang dan luput perhatian.

“Saya sadari sendiri, karena saya ini putera daerah Wonokoyo. Kampung saya ini paling tertinggal di Kota Malang.Pembangunan tidak ada. Kenapa? Ya karena tidak ada akses jalannya,” beber Suhartono.

Jalan satu-satunya untuk masuk ke wilayah Kelurahan Wonokoyo harus melewati berbagai kampung padat di sekitarnya. Seperti kampung Kelurahan Buring dan Tlogowaru.

Bahkan sedikit bercanda namun dengan nada serius, Suhartono mengatakan jika warga Wonokoyo lapar dan hendak mencari makan, mereka harus keluar dulu dari wilayah Wonokoyo.

Dikarenakan tidak ada usaha makanan yang berkembang di wilayah Wonokoyo. Menurut dia, warga enggan berbisnis karena yakin tidak akan berkembang.

“Jadi lahan tanah yang saya punya ini ada yang punya saya sejak awal. Tapi lebih banyak saya beli  dari warga. Sekarang panjangnya kurang lebih 260 meter dan lebarnya 12 meter. Ini cukup lah untuk dibangun akses jalan,” tutur Suhartono menjelaskan tanah yang ingin dihibahkannya yang berada di sebelah selatan Terminal Hamid Rusdi.

Pria ramah yang hanya lulusan SD ini juga mengaku rela menghibahkan tanahnya sendiri agar warga Wonokoyo bisa berkembang. Akses jalan, menurut ayah tiga anak laki-laki ini adalah kunci utama sebuah perkembangan daerah.

Ia menyadari investasi atau investor akan masuk jika akses jalan mudah dan baik. Sementara Wilayah Kelurahan Wonokoyo sangat terpencil dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di timur Kota Malang.

“Intinya saya mau hibahkan ini untuk bisa jadi jalan tembus, dan jalan utama warga. Jadi ini kan dari Jalan Mayjen Sungkono kalau lewat tanah saya ini bisa langsung tembus ke Wonokoyo,” tutur Suhartono.

Ia mengatakan rencana  merelakan tanah miliknya itu untuk akses jalan Wonokoyo sudah dipikirkannya sejak tahun 2016 lalu. Saat ia menyadari bahwa Wonokoyo tidak pernah mengalami pertumbuhan pesat.

Hingga saat ini ia masih berusaha mengumpulkan dana untuk membeli lebih banyak lahan agar jalan tembus bisa direalisasikan.

“Pemkot sudah tahu, akan dibahas lagi. Yang jelas lahan saya ini saya hibahkan. Semoga disambut baik dan bisa direalisasikan segera,” harapnya.

Pria kelahiran tahun 1979 ini sehari-harinya bekerja di bidang properti. Sambil berusaha di bidang tersebut ia juga memiliki usaha produksi bumbu-bumbu masak. Suhartono tidak pernah takut kehabisan harta untuk merealiasikan niatnya membangun akses jalan di Wonokoyo.

Ia mengaku jika ada niat baik maka jalan pasti akan dibuka. Saat ini, Suhartono tengah membangun komunikasi dengan Pemkot Malang. Belum lama ini juga sudah berhasil bertemu dengan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

“Sudah ada pembahasan, Tapi kata pemkot ada lahan hijau yang ada tidak boleh digarap oleh Pemkot Malang jika jalan tembus mau dibangun. Mereka menyambut baik, tapi masih dicarikan lagi solusinya. Semoga saja bisa segera terealisasikan agar warga Wonokoyo juga bisa berkembang,” pungkas dia. (sisca angelina/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img