spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Cetuskan Kripik Mbote Lebih Renyah Dengan Metode Vacuum Frying

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Negeri Malang (UM) kembali memberikan manfaat kepada UMKM. Kali ini tim yang beranggotakan Avita Ayu Permanasari, S.T., M.T., Rr. Poppy Puspitasari , S.Pd, M.T., Ph.D, dan Prof. Dr. Ahmad Taufiq , S.Pd, M.Si. beserta dua mahasiswa jurusan Teknik Mesin Taufiq Fahri Dan syeh masuh memberikan bantuan mesin vacuum frying serta spinner untuk produksi kripik tempe Kampoeng Koena, Desa Gubukklakah, Kabupaten Malang, Jumat (22/7).

Program tahunan ini dinilai UM sangat perlu dalam meningkatkan produksi kripik mbote sebagai salah satu sumber pendapatan yang diterima warga sekitar. Yang mana sebelumnya produksi kripik yang dilakukan oleh UMKM Kampoeng Koena masih menggunakan metode penggorengan tradisional.

“Proses yang kurang efisien untuk melakukan produksi dalam jumlah besar menjadi penghambat potensi besar yang seharusnya bisa memberikan pendapatan lebih untuk warga disini,” ujar Taufiq Fahri.

Program yang di laksanakan sejak awal Bulan Juli 2022 ini tak hanya memberikan bantuan mesin vacuum saja, namun juga sosialisasi dan pelatihan untuk mendapatkan hasil terbaik dari produk pangan yang diolah dengan alat Vacuum Flying.

“Banyak keunggulan dari mesin yang kita berikan dibanding metode tradisional. Dari segi rasa menjadi lebih enak, tekstur lebih gurih dan mampu memiliki daya simpan yang lebih lama,” bebernya.

Sementara itu, Ketua UMKM Kampoeng Koena, Purnomo menyambut baik kehadiran tim pengabdian masyarakat UM yang secara sukarela membantu kemajuan usaha warga desa. “Terima kasih saya ucapkan kepada tim yang sudah merelakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu perkembangan usaha kami,” ungkapnya.

Harapan besar kedepan dirinya dan seluruh pegawai UMKM Kampoeng Koena mampu bersaing di pasar yang lebih besar lagi, tak hanya menjual dalam skala kecil di daerahnya saja.

“Dari sini kita semakin bersemangat untuk bersaing dengan produk lain dan mewarnai alternatif pilihan jajanan yang ada. Tak hanya diwilayah desa namun bisa merambah ke skala nasional, ” pungkasnya. (ggs)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img