Imroatul Mufidah, Guru SD Islam Sabilillah Malang
NEW MALANG POS, MALANG – SD Islam Sabilillah (SDIS) Malang, memiliki guru-guru hebat. Mereka kreatif dan memiliki kemampuan literasi yang mengagumkan. Tidak sedikit karya tulisan opini guru sekolah ini yang termuat di media massa.
Salah satunya, Imroatul Mufidah, S.Pd. Selain aktif menulis artikel opini populer, ternyata guru Bahasa Indonesia ini juga produktif menulis buku. Hingga kini sudah ada lima buku yang ditulisnya sendiri. Sedangkan yang antologi sudah mencapai 15 buku.
Antara lain berjudul, “Rindu Dalam Secangkir Kopi”. Buku ini kumpulan puisi. Ada juga “Asyiknya Belajar Menulis Ungkapan P3A Dengan Scrolling Picture”. Buku ini diperuntukkan pada peserta didiknya.
Selain itu buku lainnya juga, yaitu Buku Antologi “Guru Milenial Menjawab“ Gagasan Pendidikan 4.0 dari Guru se-Nusantara. Kemudian buku antologi “Representasi Merdeka Belajar”.
Tentu ini merupakan satu pencapaian kreativitas yang patut diacungi jempol. Sebagai guru Imroatul Mufidah tetap rajin membaca buku demi menambah literasinya. Dari situ wawasannya semakin bertambah untuk melahirkan ide-ide baru.
Dimulai dari hobi membaca hingga menjadi penulis, Ia bisa mendapat inspirasi untuk menulis melihat perkembangan literasi saat ini. “Misal Hari Kartini, saya menulis tentang perempuan, atau Hari Guru berarti saya menulis tentang guru,” ucap Fida, sapaan akrabnya.
Baginya, menulis tidak hanya penting bagi dirinya. Tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. “Dunia literasi semakin berkembang, apa yang kita baca bisa jadi lupa namun apa yang kita tulis bisa menjadi sejarah sampai kapan pun,” katanya.
Fida punya keinginan besar agar orang lain juga punya semangat besar dalam menulis. Menurutnya, tidak perlu takut untuk menulis. Dan tidak perlu minder untuk dikritik oleh orang lain.
“Semakin dikritik berarti memperbaiki tulisan kita. Cintai apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu cintai. Jangan takut dikritik dan perbanyak membaca karena itu memang wawasan kita untuk menulis,” terang lulusan MAN Lamongan tersebut.
Fida mengaku hobi menulisnya tumbuh sejak SMA. Selanjutnya, bakatnya tersebut dikembangkan melalui program Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis (UKMP). “Sehingga kecintaan menulis itu semakin melekat,” terang lulusan UM tersebut.
Beberapa tulisan yang telah dibukukannya berisi tentang pendidikan. Menyesuaikan dengan passionnya sebagai guru. Guna untuk mendukung dan mendorong siswanya dalam belajar. Serta bermanfaat bagi banyak pembaca dan bisa menginspirasi.
Sementara itu, Kepala SD Islam Sabilillah, Nunik S. Hariarti, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi dan mendukung guru-guru yang memiliki semangat literasi yang tinggi. Dalam penilaiannya, Fida merupakan salah satu guru yang rajin menulis. Tetapi tidak melupakan kewajibannya sebagai guru. “Itu saya apresiasi. Dari kesehariannya, beliau sebagai sosok guru yang kreatif dan inovatif. Juga mau untuk mempelajari hal baru untuk mendukung pembelajaran,” ujar Nunik.
Ia menjelaskan, SDIS memiliki program untuk mendukung guru dalam menulis. Diantaranya dengan melakukan pembinaan, misalnya setiap guru menyusun resensi buku dan dipresentasikan pada forum Profesional Working Group (PWG).
Mereka juga wajib mengikuti Kompetisi Menulis pada Majalah Sabilillah yang terbit tiap akhir semester. Dan menjadi delegasi lomba menulis guru, serta mengikuti webinar, pelatihan, maupun diklat menulis. “Guru-guru kami juga aktif menulis artikel opini di media massa, baik cetak maupun elektronik,” ungkapnya.
Guru SD Islam Sabilillah juga diwajibkan menulis artikel yang dipajang di Mading Sekolah dengan tema tertentu, menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dan menyusun modul pembelajaran. Semua program tersebut memacu semangat dan kreativitas guru untuk semakin terampil berliterasi.
Nunik berharap, guru SD Islam Sabilillah bisa menyesuaikan keahliannya masing-masing. Sehingga keterampilan guru dalam menulis semakin terasah. “Program tersebut memberikan kesempatan kepada guru untuk berlatih menulis mulai dari hal yang sederhana,” tandasnya. (sir/mg1/imm)