MALANG POSCO MEDIA – Warga Sawojajar, Kesatrian dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan Bakso Indonesia. Kuliner bakso yang berlokasi di Jalan Limboto Barat A3 E2 ini ternyata sudah berdiri sejak 1991. Cita rasa bakso yang khas dan tidak berubah dari sejak dahulu ini membuat pelanggannya terus bertambah.
Pemilik Bakso Indonesia, Gito menjelaskan, sebelum membuka usaha bakso, dirinya pernah ikut orang ke berbagai daerah menjual bakso selama 10 tahun. Setelah mampu membuka usaha bakso miliknya sendiri, ia mengungkap, asal muasal nama Bakso Indonesia sendiri sebenarnya dari ‘ulah’ konsumennya.
“Dulu itu ada yang menempel stiker ‘Aku Anak Indonesia’. Dari situ orang orang manggilnya Bakso Indonesia,” beber Gito kepada Malang Posco Media.
Awalnya, di masa perintisan sekitar 1991, Gito mendorong rombong baksonya berkeliling di sekitar kawasan Jalan Kalimosodo, Narotama hingga Kesatrian. Baru kemudian pada 1992 ia membuka depot di lokasi sekarang. Ia pun kemudian berjualan di depot, sementara yang berkeliling adalah beberapa anak buahnya.
“Pertama satu (anak buah). Kemudian tambah satu, terus tambah dua, sampai jadi enam yang keliling. Tapi akhirnya anak buah saya bikin (bakso) sendiri sendiri. Sekarang keliling tinggal satu,” sebut Gito.
Bakso Indonesia memiliki beberapa menu yang cukup lengkap dengan harga yang terjangkau. Misalnya seperti Pentol Besar Halus/Kasar Rp 5.000, lalu Pentol Kecil Halus/Kasar Rp 2.000, Pentol Puyuh Rp 4.000, Goreng Mekar/Panjang/Bulat Rp 2.000, Siomay dan Tahu Rp 2.000 dan Mie Rp 1.000.
Menurut Gito, Bakso Indonesia memang mempunyai cita rasa yang agak berbeda. Dari segi komposisinya pun berbeda, dimana komposisi daging jauh lebih banyak dibandingkan tepungnya. Ini terus dijaga dan dipertahankan hingga sekarang.
“Cita rasa tetap sama sampai sekarang. Bakso Indonesia beda bumbu dari kebanyakan bakso. Biasanya orang orang banyak tepung kanji untuk ambil untung banyak. Kalau saya lebih banyak daging, yang penting pembeli rutin. Kalau sepi ya saya memang berani tekor,” tegasnya.
Dengan resep dan komposisi yang terbaik itu, tak heran pelanggan Bakso Indonesia juga banyak dari berbagai daerah. Meski demikian, Gito mengaku dirinya belum ada rencana untuk ekspansi atau membuka cabang baru.
“Rencana buka cabang sepertinya tidak ya. Apalagi sekarang harga sembako tidak terjangkau ya kadang kadang. Keuntungan pun sekarang tipis sekali,” pungkasnya. (ian/bua)