.
Friday, November 8, 2024

COD Ponsel, Bayar Pakai Upal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Waspada saat bertransaksi dengan orang tidak dikenal. Pasalnya pelaku peredaran uang palsu (upal) semakin meresahkan. Seperti yang dialami Luqman Prijasa, 32, warga Jalan Muharto Gang VII Kota Malang. Dia menjadi korban uang palsu dari orang yang membeli hape Redmi 9C miliknya.

Pelaku membayar ponsel itu, sebagian dengan menggunakan uang palsu, Minggu (11/9). Uang palsu yang didapat sekitar Rp 600 ribu. Luqman mengatakan, saat itu Sabtu (10/9) malam, dia menawarkan HP Redmi 9C di laman Facebook miliknya. Penawarannya ini, direspons oleh pelaku.

- Advertisement -

“Saat itu, pelaku menawar harga HP Rp 1 juta, padahal saya tawarkan Rp 1,2 juta. Dia meminta bertemu sekitar pukul 23.00. Namun saya tolak karena terlalu malam. Saya menawarkan bertemu esok hari,” ungkapnya. Pelaku, akhirnya setuju dan sepakat bertemu di salah satu minimarket, Jalan Ijen Kota Malang.

“Sistem pembeliannya Cash On Delivery (COD),” ujar dia. Setelah mengecek kondisi HP, pelaku langsung membayar barang tersebut, dengan menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 12 lembar. Uang itu diserahkan kepada korban. Transaksi keduanya sempat terekam oleh CCTV di minimarket tersebut.

“Setelah saya hitung jumlahnya pas, saya langsung memasukkan uang ke tas dan pulang. Karena pelaku ini seperti terburu-buru, mau menggunakan HP tersebut. Akhirnya kami pulang, dan uang tersebut belum sempat saya cek,” jelasnya. Selasa (13/9), korban hendak berbelanja dan mengisi saldo untuk usaha konternya.

Saat itu ia menuju ke ATM salah satu bank untuk melakukan setor tunai. Ia sempat kaget, saat mesin ATM tidak menerima sejumlah uang tersebut. Kemudian, ia sempat berpindah ATM namun hasilnya sama. “Setelah saya cek lagi, saya baru sadar kalau itu uang palsu. Karena di ujung bawah uang, tidak ada hologramnya,” lanjutnya.

Dia lalu mencoba menghubungi pelaku melalui pesan singkat di Facebook. “Pelaku mengelak dan balik bertanya. Katanya, kenapa tidak dicek saat transaksi. Saya jawab, bila uang itu baru dipakai Selasa (13/9). Saya beri nomor WhatsApp, saya ajak bertemu. Tetapi malah diblokir, akunnya juga hilang,” terangnya.

Luqman ternyata bukan satu – satunya. Ada korban lain bernama Khoiri. Ia adalah orang yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.  “Ia mengaku menjual HP Realme 7E seharga Rp 1,5 juta lebih. Kalau Khoiri ini, nilainya lebih besar karena uang palsu yang didapat sekitar Rp 1,2 juta,” ungkap dia. Keduanya sepakat, melapor ke Polresta Malang Kota. (rex/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img