spot_img
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Contohlah E-Parkir Pasar Induk Among Tani

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIAPotensi kebocoran parkir bukan hal baru. Kalau manajemen perparkiran tidak dilakukan dengan ketat dan menggunakan perangkat modern, maka potensi kebocoran masih sangat terbuka. Salah satu yang bisa menekan adalah dengan penggunaan E-Parkir. Dan itu sudah dibuktikan di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

Tahun 2024 target parkir di Pasar Induk Among Tani Rp 2,1 Miliar. Hingga September, pendapatan parkir sudah tembus Rp 2,2 Miliar. Padahal masih ada waktu tiga bulan ke depan hingga Desember. Artinya target parkir bisa terlampui dengan mudah dan melebihi target yang ditentukan. Dan potensi kebocoran bisa diminimalisir secara maksimal.

Anehnya langkah ini tidak segera ditiru dan diadaptasi oleh Dinas Perhubungan Kota Batu. Berulangkali DPRD Kota Batu juga mendesak agar parkir tepi jalan dipihakketigakan. Namun desakan itu tak bergayung sambut. Padahal target parkir tepi jalan selalu tak tercapai. Angka perolehan parkirnya sangat jauh dari target.

Kegeraman ini juga sempat dilontarkan Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai saat acara pembinaan dan sosialisasi kebijakan parkir dengan peserta para jukir di Kota Batu. Pj Aries bahkan mengancam akan memberikan sanksi tegas bila target parkir tepi jalan kembali tak terlampaui lagi tahun ini.

Terbaru, Dinas Perhubungan akan melakukan uji coba E- Parkir di kawasan Alun-Alun Kota Batu. Ujicoba akan dilakukan Oktober mendatang. Pembayaran parkir menggunakan QRIS. Ini dilakukan untuk menekan potensi kebocoran. Pertanyaannya, mengapa ujicoba tak segera dilakukan mengingat waktunya juga tinggal beberapa bulan lagi? Apalagi target parkir tepi jalan baru terpenuhi Rp 1,2 Miliar dari target tahunan Rp 9,4 Miliar.

Apapun lebih baik terlambat, daripada tidak berupaya sama sekali. Semoga dengan penerapan E-Parkir di kawasan Alun-Alun Kota Batu, pendapatan parkir bisa terdongkrak. Setidaknya ada peningkatan pendapatan parkir untuk mengejar target yang sangat tinggi.

Kalau sistem sudah menggunakan E-Parkir, maka yang diperlukan adalah komitmen bersama untuk menerapkan kebijakan E-Parkir di lokasi-lokasi lain. Tentu tetap menggandeng juru parkir yang ada. Bedanya sekarang pembayarannya menggunakan QRIS. Soal pendapatan juru parkir, mekanismenya bisa dibicarakan bersama.

Prinsip target parkir terpenuhi, pendapatan juru parkir tercukupi. Dan yang lebih penting lagi, tak ada lagi kebocoran-kebocoran parkir yang terjadi.(*)     

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img