MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Acara hiburan musik membawa petaka bagi pengunjungnya. Puluhan HP pengunjung lenyap saat acara musik Gong Fest di SM Bommi Karnival Jalan Ikan Tombro Kota Malang, Jum’at (20/10) malam. Informasi yang dihimpun, ada sekitar 40 HP yang raib.
Kapolsekta Lowokwaru, AKP Anton Widodo membenarkan hilangnya puluhan HP ini. “Korban sudah ada yang melapor malam itu, tapi ada juga yang melapor Sabtu (21/10),” katanya kemarin. Polisi menduga, puluhan HP itu diambil komplotan copet yang ada di lokasi acara. “Ada dua orang yang sempat diamankan,” ujarnya.
Kedua orang yang diduga pelaku, sempat dibawa ke Mapolsekta Lowokwaru. “Setelah kami periksa, ternyata HP yang dibawa orang yang dicurigai pelakunya tersebut adalah milik temannya. Kami kemudian mendatangkan dan memeriksa temannya itu. Ternyata benar, HP itu ia titipkan,” beber Anton.
Dijelaskan dia, seluruh korban yang datang ke Mapolsekta Lowokwaru, melapor kehilangan barang berupa HP. “Berdasarkan pengakuan dari para korban, mereka mengetahui HP-nya hilang saat nonton konser,” tegas Anton. Dia mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki para pelaku, kendati di lokasi acara tidak ada CCTV.
Salah satu korban, Muhammad Diki Andrean, 26 mengaku HP merek Oppo A58 miliknya lenyap saat baru tiga lagu yang dinyanyikan Ndarboy Genk pada acara Gong Fest tersebut. HP yang dibelinya satu bulan yang lalu itu, seharga Rp 2,6 juta. Selain itu, dompet miliknya yang ditaruh di tas selempang ikut raib.
“Saat penonton sedang ramai, ada orang yang dorong saya kemudian narik. Saya tidak sadar. Ternyata tas saya sudah terbuka,” jelas pemuda yang tinggal di Jalan LA Cipto Kota Malang tersebut. Diki menonton sama satu temannya. Pun dikatakan Diki, HP milik temannya itu juga raib. “Saat saya keluar area, saya melihat tiga penonton juga kecopetan,” sambungnya.
Salah satu panitia acara Gong Fest, Defamita, 21, membenarkan pencopetan di acara musik tersebut. Dikatakannya, sedikitnya 10 pengunjung melapor kehilangan ponsel kepada Defa saat acara. “Saya langsung arahkan ke petugas keamanan,” kata Defa. Gadis usia 21 tahun itu menduga, pelaku melakukan aksinya dengan bergerombol di depan panggung. (den/mar)
