Malang Posco Media, Malang – Kompetitifnya Seri A Liga Italia tak bisa membuat Store Manager Arema FC Official Store Tjiptadi Purnomo berpaling. Setiap musim dia selalu mengikuti perkembangan kompetisi kasta tertinggi Italia tersebut. Selain kompetitif, AC Milan adalah alasan mengapa tak bisa melewatkan Seri A.
AC Milan adalah klub yang diidolakan Tjiptadi sejak anak-anak. Awalnya, karena diajak nonton Serie A di era awal 1990an oleh sang kakek.
“Saya senang AC Milan awalnya, itu gara-gara kakek. Zaman Ruud Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard. Terkenal pokoknya trio Belanda,” kata dia.
Kala itu dia masih duduk di bangku SD. Tapi, pria yang akrab disapa Adi ini sering menyaksikan siaran Liga Italia di stasiun televisi.
“Dulu tayang di RCTI. Sama kakek dibilangi, ‘ini lho klub paling mbois’. Semenjak itu jadi senang AC Milan sampai sekarang,” tuturnya.
Dia pun jadi update AC Milan dan Liga Italia setiap musimnya. Dari kecil, remaja, dewasa hingga akhirnya kini berkeluarga.
“Liga Italia itu menarik, menurut saya. Jadi bukan hanya karena AC Milan saja,” tambahnya.
Menurut Adi, Serie A sangat kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan jarangnya kompetisi dikuasai satu dua klub saja. Nyaris setiap musim juaranya berganti.
“AC Milan sendiri terakhir juara 2021/2022. Di sana itu kompetitif. Biak tim papan bawah, medioker, tak bisa dipandang sebelah mata. AC Milan, sering tersandung klub papan bawah,” sebut Milanisti, nama pendukung setia AC Milan tersebut.
Menurutnya, Liga Italia nyaris sama dengan Liga di Indonesia. Hampir setiap musim juaranya berganti. Jarang ada tim yang juara beberapa musim beruntun seperti Manchester City di Inggris, Bayern Muenchen di Jerman atau Real Madrid dan Barcelona yang menguasai Liga Spanyol.
“Di Indonesia, tim yang musim lalu di papan atas, bisa jadi sekarang di papan bawah. Begitu juga sebaliknya. Banyak kejutan,” tandas dia. (ley/jon)
