spot_img
Wednesday, May 8, 2024
spot_img

Critical Thinking Latih Berpikir Sistematis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Critical Thinking merupakan kemampuan yang telah dimiliki oleh setiap orang. Secara umum, Critical Thinking dapat diartikan sebagai proses berpikir mendalam yang juga mencakup kemampuan untuk mengevaluasi diri.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua PKT Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Eva Kartika Wulan Sari, M.Pd pada acara pelatihan Critical Thinking secara daring melalui zoom meeting dan Live Streaming YouTube pekan lalu.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 230 mahasiswa Unikama dari berbagai jurusan. Diselenggarakan oleh Laboratorium konseling dan testing Unikama. “Critical thinking membuat orang menjadi percaya diri dan berguna untuk semua jenis profesi,”katanya.

Dengan Critical Thinking akan mudah untuk melakukan analisis yang tinggi serta meningkatkan kreatifitas. Juga cepat tanggap dan mudah beradaptasi. Dengan begitu, manusia dapat merespon dan menganalisa fakta untuk membentuk penilaian.

Pentingnya Critical Thinking menjadi salah satu skill atau kemampuan yang berada pada 10 teratas yang harus dimiliki. Dengan itu, seseorang memiliki reasoned judgments pertimbangan yang beralasan (tidak sembarangan).

Senada dengan itu, Dosen Prodi Bimbingan Dan Konseling Unikama, Ajeng Intan Nur Rahmawati, M.Pd menjelaskan bahwa sering kali orang menganggap Critical Thinking itu sulit. Sehingga, terkadang hanya orang-orang tertentu saja yang mampu melakukan Critical Thinking. Padahal Critical Thinking merupakan sebuah pilihan. Yang pada dasarnya telah dimiliki oleh semua orang.

“Sebenarnya Critical Thinking itu dimiliki sejak kita mulai duduk dibangku sekolah. Bedanya, apakah ingin dikembangkan atau didiamkan saja,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa untuk mengembangkan Critical Thinking memerlukan latihan dan belajar terus menerus agar mempertajam kefokusan. Serta dapat mengaplikasikan dalam aspek kehidupan. Tidak hanya di sekolah, tetapi di tempat kerja.

Menurutnya, critical thinking adalah sebuah proses dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta. Seseorang yang memiliki Critical Thinking dapat melangkah lebih maju dengan informasi yang sudah didapatkan.

“Misalnya berita. Dalam satu berita bisa saja terdiri dari beberapa isu. Sehingga kita harus fokus dalam membaca dan meneliti. Mana yang penting, mana yang tidak,” jelasnya pada saat kegiatan pelatihan daring.

Berita yang memiliki lebih dari satu informasi bisa masuk ke dalam wilayah gray area. Kebenarannya belum dapat dipastikan. Sehingga, pembaca harus teliti serta melakukan skill set dalam mengidentifikasikan berita tersebut.

“Skill set ini yang harus kita lakukan apabila menemukan isu atau berita yang kebenarannya belum pasti. Tentunya menggunakan Critical Thinking,” ungkapnya.

Secara rasional, kemampuan critical thinking itu adalah berpikir secara logis, reflektif, sistematis, produktif, dan dapat mengambil keputusan yang baik. Kemudian, dengan critical thinking dapat memperoleh pengetahuan secara mandiri tanpa paksaan. Artinya tidak mudah terprovokasi.

Serta mampu mengembangkan keterampilan seperti analytical, creative, evaluation, dan thinking. “Karakter Critical Thinking itu selalu berdasarkan fakta. Menjelaskan intervensi, independen (tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain), dan tentunya komprehensif,” pungkas Ajeng. (mda/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img