spot_img
Monday, June 30, 2025
spot_img

Cuaca Ekstrem, Rumah Rusak hingga Longsor

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kabupaten Berstatus Tanggap Darurat Hidrometeorologi

MALANG POSCO MEDIA – Beberapa hari belakangan hujan deras disertai angin melanda wilayah Kabupaten Malang. Ini  mengakibatkan tanah longsor dan kerusakan pada rumah warga. Menurut BMKG Stasiun Klimatologi Jatim,

cuaca ekstrem ini akan berpotensi terjadi  hingga sepekan kedepan.

Minggu (29/6) kemarin BPBD Kabupaten Malang menerima laporan bagian atap rumah milik warga bernama Suyanti, 52 tahun di RT 23 RW 11 Desa Argotirto Kecamatan Sumawe terdampak oleh hujan deras disertai angin kencang. Peristiwa ini terjadi Sabtu (28/6) sekitar pukul 04:00 WIB.

Di tempat yang sama, pelengsengan atau tembok penahan tebing rumah milik Mustimin mengalami longsor sepanjang 12 meter dengan lebar tiga meter dan tinggi lima meter.

“Penghuni rumah aman, tapi dia mengungsi ke rumah anaknya dekat dengan lokasi,” kata Kades Argotirto Kecamatan Sumawe Ahmad Soleh.

Hingga kemarin sore, ia bersama petugas BPBD Kabupaten Malang melakukan asesment.

Selain di Desa Argotirto Kecamatan Sumawe, BPBD Kabupaten Malang mencatat hujan deras di Desa Gadungsari Kecamatan Tirtoyudo mengakibatkan satu unit rumah milik warga bernama Suparno, 47 tahun tertimbun tanah longsor, Sabtu (28/6) lalu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyampaikan, tembok rumah ambrol dan dapur tertimbun material longsor.

Ia menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sedangkan pembersihan rumah yang masuk ke dalam rumah dilakukan kerja bakti. 

“Pembersihan material longsor yang masuk ke dalam rumah dilakukan kerja bakti hingga sore hari,” jelasnya.

Sadono menambahkan bahwa wilayah Kabupaten Malang berstatus tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga akhirnya Juli mendatang.

Pada  Sabtu (28/6) pagi, Jalur Lumajang – Malang melalui Kecamatan Ampelgading sempat tertutup tebing yang longsor akibat hujan deras. Siang hari petugas menyelesaikan pembesihan dan lalu lintas kembali normal.

Pety Yuliana Sari, S.Tr Forecaster Stasiun Klimatologi Jatim menyampaikan, hujan  hampir merata di wilayah Jatim, khusus di Malang bagian selatan tercatat curah hujan ekstrem.

“Karena terpantau fenomena suhu muka laut yang menghangat di sepanjang Samudera Hindia sampai bagian barat pasifik menyebabkan peningkatan awan hujan dari bagian timur Samudera Hindia ke Benua Maritim. Dan kondisi nilai dipole mode negatif juga mendukung untuk pertumbuhan awan hujan,” papar Pety.

Walaupun sebagian wilayah Jatim saat ini sudah memasuki musim kemarau, lanjut Pety, namun dengan adanya penyebab tersebut potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi.

 “Tiga hingga tujuh hari kedepan diprediksi potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat masih terjadi,” tambah Pety. Ia mengimbau  masyarakat terutama yang beraktivitas di luar ruangan untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem. (den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img