MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Para alumni SMPN 1 Malang kembali berkumpul dan bersilaturahmi pada Minggu (11/9) hari ini. Momen berharga itu makin bertambah spesial dengan adanya peringatan ulang tahun salah satu alumni, yakni Ketua Paguyuban Alumni Angkatan 1950-1965+, Gatot Soekardi.
Pria yang juga Ketua Paguyuban Persahabatan (Perkewutan) Jatim ini genap berusia 79 tahun pada Jumat (9/9) kemarin. Di usia senjanya itu, Gatot mengaku masih punya semangat yang tinggi utamanya untuk kegiatan sosial di beberapa komunitas.
“Termasuk di alumni ini kegiatan-kegiatan yang kita lakukan lebih banyak kegiatan sosial. Apalagi saya merasa komunitas ini punya soliditas dan gotong royong tinggi. Barangkali di Kota Malang hanya ada satu sekolah yang bisa solid seperti ini,” ungkap Gatot kepada Malang Posco Media.
Gatot mengatakan, dengan berkumpul setidaknya empat bulan sekali, para alumni bisa makin aktif melakukan kegiatan sosial. Ia mencontohkan, ratusan alumni Angkatan 1950-1965+ yang kini masih aktif itu bahkan tetap bisa berpartisipasi untuk pembangunan kembali masjid SMPN 1 Malang.
“Yang memprakarsai pembuatan musala di SMP 1 Malang ditahun 1990 adalah H. Sonni Dwi Harsono. Semula kapasitas masjid hanya muat 100 jamaah. Ditahun 2022 musala itu dipugar dimotori angkatan 1982 sekarang bisa jadi 300 jamaah. Biayanya sekitar Rp 1,5 miliar lebih,” sebut Gatot yang sudah menekuni jurnalistik sejak 1964 ini.
Selain di Paguyuban Alumni SMPN 1 Malang 1950-1965+, Gatot juga aktif di komunitas sosial masyarakat Artaga (Arek Taman Gayam). Disitu juga banyak kegiatan sosial seperti misalnya bakti sosial hingga bantuan sosial kebencanaan.
“Insya Allah beberapa organisasi yang dipercayakan kepada saya, syukur bisa menjadi seorang pemain. Karena saya juga tidak mau hanya jadi penonton, harus aktif untuk masyarakat,” tutur wartawan yang memulai karirnya itu di Harian Manifesto Surabaya era 1964an.
Tidak cukup hanya di Artaga, Gatot juga masih aktif di organisasi Paguyuban Persahabatan Ngalam (PPNg) Jawa Timur. PPNg merupakan komunitas remaja eks Kota Malang di era 1950 – 1960 sejak SR (Sekolah Rakyat sekarang SD), SMP, SMA.
Selepas SMA sebagian mereka melanjutkan keluar Kota Malang. Ada yang lanjut Perguruan Tinggi, ada yang masuk AMN (sekarang Akabri ) termasuk mantan KSAD ditahun 1993 Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar, Mayjend TNI Zainuri, mantan Pangdam Siliwangi, Marsda TNI-AL Y.Yudiono. Sementara yang meniti karier di swasta sebagai pimpinan di beberapa lembaga BUMN serta Unilever. Mereka semua kini sudah purna tugas karena usia diatas 70 hingga 85 tahun.
Barulah di tahun 2010 mereka membentuk komunitas PPNg (Paguyuban Perkewutan Ngalam) yang belakangan sejak tahun 2020 istilah ‘Perkewutan’ diganti dengan Persahabatan. Mayoritas mereka masih di Jakarta sebagian di Surabaya dan Malang Raya.
“Tetap saya optimis dan semangat meski usia sudah 79 tahun. Untuk bisa menjadi ketua organisasi, kuncinya dua. Satu, mengerti organisasi, kedua ada waktu mengurusi. Lalu ketiga, punya uang untuk kegiatan kegiatan mendadak,” beber Gatot yang merupakan Ketua PPNg Jawa Timur ini.
Banyaknya kegiatan sosial di beberapa komunitas itu dikatakan Gatot menjadi bagian hidupnya yang sangat berharga. Ia berkomitmen untuk terus mencurahkan dirinya untuk kegiatan sosial.
“Perjalanan hidup saya sangat akrab dengan kepala daerah, misal Wali Kota Malang Sugiono, Bupati Malang R.Soewignyo, pimpinan perusahaan dan sebagainya. Maka kalau hanya mau kaya, ya sangat bisa. Tapi saya fokus dunia jurnalistik karena kecintaan saya. Kemudian saya lebih suka kegiatan-kegiatan sosial,” pungkas ayah dari 5 orang anak ini. (ian/sir/aim)