Joe Hutomo, Master Teh dari Kota Malang
MALANG POSCO MEDIA – Semua orang bisa membuat teh atau kopi. Sebagian orang lagi, bisa menjadi profesional untuk membuat kopi, yang biasa disebut Barista. Namun, ternyata belum banyak orang yang benar-benar menguasai beragama cara menyeduh teh secara profesional.
Pekerjaan penyeduh teh profesional ini ternyata memang cukup sulit ditemukan. Salah satunya yaitu Joe Hutomo, warga Kidul Dalem Kecamatan Klojen yang kini disebut orang sebagai Master Teh. Itu karena ia telah menggeluti seni seduh teh bertahun-tahun.
“Saya pribadi sudah bergerak di bidang teh ini cukup lama. Menurut saya, teh itu merupakan sesuatu topik yang bisa terus dibahas, terutama teh Indonesia yang jenisnya sangat banyak,” ujar Hutomo, sapaannya.
Awal mula Hutomo menggeluti dunia teh ini pun sebenarnya tidak disengaja. Saat kuliah sekitar tahun 2003, ia pernah membuat riset bahan tulisan yang mengangkat tentang teh. Tidak disangka, sejak pembuatan riset saat kuliah itu, Hutomo makin penasaran hingga mencari tahu segala hal tentang teh.
Tidak tanggung-tanggung, Hutomo bahkan sampai melanglang buana ke sejumlah negara untuk mendalami ragam jenis dan semua hal terkait teh. Di antaranya seperti Taiwan, China hingga Jepang.
“Dari perjalanan itu saya akhirnya mulai mencintai semua hal tentang teh. Mempelajari jenis-jenis teh, cara menyeduhnya hingga mempelajari tradisi minum tehnya yang ternyata berbeda-beda. Di Indonesia ada tradisinya sendiri, di China ada sendiri, di Jepang juga ada tradisinya sendiri. Bahkan tiap daerah, itu punya tradisinya sendiri kalau di Indonesia,” beber dia.
Singkat cerita, karena kecintaannya itulah, Hutomo kemudian mulai mencoba untuk merintis berjualan teh sekitar 2006 lalu. Pelan tapi pasti, sambil terus mengeksplorasi beragam jenis teh, Hutomo ternyata sampai mengoleksi banyak varian teh, dari berbagai daerah dan negara. Ada dari China, Taiwan, India, Srilanka, Afrika dan banyak lainnya.
Tradisi minum teh atau ia sebut Tea Ceremony juga diterapkan di usahanya tersebut. Salah satu tea house atau kedai teh yang ia buka, yakni di Pop Mason 52 di kawasan Jalan Aris Munandar. Sehingga selain menawarkan kekayaan jenis teh, Hutomo juga berupaya memberikan sensasi dan nuansa tradisi minum teh yang berkesan.
“Kalau jenisnya ada sekitar 77 jenis teh. Ada green tea, white tea, oolong, teh merah, teh blending. Umumnya yang kami lakukan adalah tradisi minum China yang sudah dilakukan ribuan tahun. Ada juga budaya minum teh Jepang dan Indonesia juga,” sebutnya.
Dijelaskan Hutomo, proses menyeduh teh juga berbeda-beda. Ada proses menyeduh dengan air panas, dan ada juga menyeduh dengan air dingin. Bahkan, juga ada menyeduh teh dengan batuan khusus untuk memunculkan sensasi rasa yang berbeda.
Durasi untuk menyeduh teh juga berbeda- beda. Disesuaikan jenis tehnya. Tidak semua teh cocok dengan seduhan air panas. Artinya, profesi penyeduh teh ini, sangat kompleks dan rumit, jika dibandingkan menyeduh kopi.
“Kami juga siapkan itu ada macam-macam jenis teko dan gelas. Karena teko dengan bahan kaca, rasanya tidak sama dengan teko berbahan keramik. Saat penyajian, biasanya kami ceritakan juga ke konsumen agar mereka bisa menikmati tehnya. Apalagi kebetulan yang kami jual juga teh yang premium saja,” beber Hutomo, putra dari Suwarni Widjaja yang juga seorang Master Teh ini.
Hutomo mencontohkan, untuk tradisi minum teh dari China, ada metode seduh basah bernama Kung Fu Cha. Air dengan suhu tertentu dicampur salah satu jenis teh yang diinginkan, lalu seduhan teh itu disiramkan ke teko khusus.
Saat proses penyeduhan itu gerakan tangan mirip seperti gerakan Kung Fu. Setelah teh matang, Hutomo lantas menyajikan dan menjelaskan proses penyeduhannya.
“Ada gerakan tangan itu karena mereka harus fokus. Dalam hitungan detik, teh sudah matang, harus tuang dan sajikan,” kata Hutomo.
Disampaikan Hutomo, sampai sejauh ini memang para penikmat teh, kebanyakan adalah orang dewasa. Sementara dari kalangan anak muda, saat ini sudah mulai terlihat adanya minat dari mereka. Ia menengarai, tradisi minum teh, kesannya lebih kuno dibandingkan minum kopi.
Walaupun dirinya seorang Master Teh, Hutomo juga tetap mendalami penyeduhan kopi. Untuk menggaet pasar anak muda, terkadang ia berinovasi menggabungkan tehnya dengan bahan lain seperti sirup, yuzu, dan lain sebagainya. “Yang jelas kami ingin menarik banyak anak muda supaya mengetahui bahwa jenis teh, terutama di Indonesia itu setelah kita eksplore ternyata banyak banget. Sekaligus, kami ingin memberi nuansa minum teh yang tenang dan nyaman,” pungkasnya.(ian/van)