Malang Posco Media, Malang – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten menggelar Pelatihan Giling Rokok, Sigaret Kretek Tangan (SKT), kemarin. Pelatihan ini digelar di Hotel Grand Miami dan diikuti 50 peserta dari PT Atraco Multiguna. Kegiatan ini terselenggara dengan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT).
Kepala Disperindag Kabupaten Malang Muhammad Nur Fuad Fauzi mengatakan tahun 2025 Disperindag mendapatkan anggaran sebesar Rp 5.091.794.000. Anggaran ini naik dibandingkan tahun 2024 lalu.
Anggaran Rp Rp 5.091.794.000 dikatakan digunakan untuk kegiatan penegakan hukum dan kesejahteraan masyarakat. Dia merinci, untuk kegiatan penegakan hukum dialokasikan sebesar Rp 1. 091.794.000. Sedangkan Rp 4 Miliar digunaan untuk bidang kesejahteraan masyarakat.
“Pelatihan giling rokok ini merupakan kegiatan dari bidang kesejahteraan masyarakat,’’ kata Fuad.
Fuad mengatakan jika peserta pelatihan merupakan pekerja pabrik rokok. Mereka adalah pekerja gunting.
“Dengan adanya pelatihan ini akan menambah skill para pekerja,’’ tambahnya.
Mantan kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang ini mengatakan pelatihan ini penting digelar. Selain memberikan skill tambahan dan edukasi, pelatihan ini sekaligus untuk memenuhi kebutuhan tenaga giling.
Fuad mengatakan saat ini tenaga giling di Kabupaten Malang masih kurang. Dan belum mampu memenuhi kapasitas produksi rokok yang terus meningkat. Itu karena Industri Hasil Tembakau (IHT) di Kabupaten Malang juga terus bertumbuh.
“Kekurangan tenaga giling sekitar 7000 an. Makanya dengan adanya pelatihan seperti ini diharapkan dapat mencetak tenaga giling profesional,’’ urainya.
Lebih lanjut, Fuad mengatakan untuk tahun ini pihaknya menggelar 10 kali pelatihan. Setiap pelatihan diikuti oleh 50 peserta.
Terpisah, Manager Produksi PT Atraco Multiguna Rocky Sinata memberikan apresiasi dengan digelarnya kegiatan pelatihan ini. Menurut dia pelatihan giling ini merupakan kegiatan positif. Sehingga mereka yang ikut mendapatkan pengetahuan dan skill yang baru.
“Dengan mereka mengikuti pelatihan, maka memiliki skill. Sehingga dalam waktu dekat akan menjadi tenaga giling. Sehingga bisa memberikan produktivitas tinggi bagi pabrik kita,” katanya.
Dia menambahkan peserta giling SGT diberi materi oleh instruktur serta diberi pengetahuan terkait alat giling. Ada dua poin yang harus diketahui peserta yaitu cara penggunaan alat giling dan proses melinting rokok yang baik.
“Dua poin dasar itu harus dipahami untuk bisa menghasilkan rokok dengan kualitas baik,” pungkasnya.(ira/adv/jon)