MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Janji Bank Jatim membantu perbaikan Pasar Bululawang pasca kebakaran Januari lalu segera terealisasi. Dalam waktu dekat bantuan tersebut segera dicairkan. Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang Dr Agung Purwanto. Kepada Malang Posco Media, Agung mengatakan pencairan bantuan menunggu kelengkapan persyaratan administrasi dari para pedagang.
“Kami terus melakukan komunikasi dengan Bank Jatim terkait penyaluran bantuan kepada pedagang. Alhamdulillah responnya sangat positif, ya tinggal menunggu kelengkapan persyaratan administrasi saja,’’ katanya.
Meskipun bantuan yang diberikan Bank Jatim merupakan Corporate Social Responsibility (CSR), tapi persyaratan administrasi tetap harus dipenuhi.
Persyaratan administrasi yang dimaksud diantaranya adalah Rencana Angggaran Biaya (RAB), Surat Penyataan dari pedagang, rekening bank jatim dan persyaratan administrasi lainnya. “Jika persyaratan sudah lengkap semuanya, kami langsung mengajukan untuk selanjutnya bantuan itu dapat dicairkan,’’ urai pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang ini.
Agung tidak menampik jika pasca kebakaran terjadi Januari lalu banyak pedagang yang sudah merenovasi kiosnya secara mandiri. Bahkan para korban juga sudah berdagang kembali. Kondisi tersebut tidak menghambat mereka untuk mendapatkan bantuan.
“Tetap dapat semuanya. Meskipun kiosnya sudah diperbaiki, pedagang yang jadi korban sesuai data yang kami usulkan tetap mendapatkan semuanya,’’ urainya.
Untuk nominal bantuan, Agung mengatakan sesuai dengan yang dijanjikan oleh Bank Jatim. Yaitu Rp 50 juta setiap kios yang terbakar. “Jika cair semuanya diberikan kepada pedagang. Kalaupun kiosnya sudah direnovasi, maka uang bantuan itu dapat digunakan untuk modal,’’ tambahnya.
Sebelumnya para pedagang ini juga telah mendapatkan bantuan dari para pengusaha dan Bupati Malang H.M Sanusi. Bantuan itu diserahkan langsung orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Malang pertengahan Maret 2022 lalu.
Sanusi sendiri mengatakan untuk anggaran perbaikan Pasar Bululawang, pihaknya memilih skema gotong royong. Ini dilakukan agar proses perbaikan berjalan lebih cepat. Mengingat APBD 2022 sudah didok. “Kalau menunggu APBD maka prosesnya akan lama. Karena APBD sudah didok. Sehingga kami memiliki skema gotong royong untuk perbaikan pasar ini,’’ katanya saat penyerahan bantuan kepada pedagang di Pendopo Kecamatan Bululawang Maret lalu. Dia pun bersukur, banyak pengusaha yang peduli, kemudian membantu pedagang. (ira/ggs)