spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Dari Hobi Jadi Pekerjaan Sehari-Hari

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Media sosial bisa dimanfaatkan menjadi ladang bisnis. Itulah yang dilakukan oleh Wiki Etika. Siapa yang tidak kenal dengan influencer perempuan satu ini berkat konten-konten review makanannya yang senantiasa menggugah selera bagi siapapun yang menontonnya.

Perempuan yang memiliki nama lengkap Etika Wiki Primadianti ini memulai karir sebagai influencer sekaligus food vlogger dari sekadar hobi. Di awal tahun 2019, Wiki yang memang suka hunting makanan mendokumentasikan berbagai makanan dan minuman yang ia pesan.

- Advertisement -

“Kalau datang ke suatu tempat, awalnya saya upload foto-foto yang sekiranya itu menarik bagi saya. Memang hobi makan ya, jadi sering hunting makan begitu. Lama-lama ternyata dari foto-foto itu ,mendapat respon yang baik dari follower, dan akhirnya mulai merambah ke video,” terangnya.

Ia masih sangat ingat, pertama kali mendapatkan endorse untuk video food vlogger dari Soto Ayam Cak Son yang ada di Jalan Soekarno Hatta, Malang. Dari sana terus pengikutnya bertambah dan bertambah hingga sekarang jumlah followersnya di media sosial Instagram saat ini mencapai 140 ribu followers.

“Kalau bikin konten sekarang ini tidak tentu, kadang sehari sekali kadang bisa juga dalam satu hari tiga kali visit. Tapi kalau dalam satu Minggu kurang lebih bisa mencapai 10 kali visit. Sejauh ini memang lebih banyak warung-warung makanan yang meminta untuk di-review,” jelasnya.

Bukan tanpa hambatan, menjadi seorang konten kreator penuh dengan tantangan. Apalagi membawa sosok perempuan dalam dirinya. Banyak sekali sepak terjang yang sudah dihadapi selama ini. Mulai dari menjaga agar tubuh tetap ideal sampai dengan menghadapi komentar netizen yang julid.

“Banyak banget tantangannya. Apalagi saya food vlogger perempuan ya, harus bisa tampil maksimal. Makanan sebanyak itu tidak mungkin saya makan sendiri, setelah take video pasti tim yang menghabiskan bersama atau di-take away,” paparnya.

Sementara untuk menghadapi komentar dari netizen yang julid, biasanya Wiki akan menghadapi dengan santai. Salah satunya yakni dengan tidak menanggapi maupun merespon komentar netizen yang cenderung pada mengolok-olok.

“Bagaimanapun kita tidak bisa mengontrol netizen. Namanya juga netizen, jadi ya harus bijak-bijak ya untuk memfilter, mana komentar yang membangun, mana yang tidak membangun. Namun semuanya adalah pelajaran yang berharga bagi saya untuk ke depannya,” tandasnya. (adm/nda)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img