Sopir Laka Lantas Desa Klampok Singosari Belum Diperiksa
MALANG POSCO MEDIA-Sehari setelah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) maut di Jalan Raya Desa Klampok Kecamatan Singosari, perangkat desa setempat mendata dan mengkaji kerugian tiga rumah yang rusak. Kamis (21/3) kemarin, sejumlah petugas melakukan recovery atau perbaikan jaringan kabel rusak sekitar usai dihantam bus PO Sinar Dempo.
Pemilik rumah yang rusak, Suwanta menjelaskan rumahnya rusak di bagian depan pintu kaca pecah, etalase dagangan, pagar besi penutup garasi, saluran air, dan dinding tembok rumahnya.
“Dari semua kerusakan ini kerugian sekitar Rp 20 juta untuk perbaikan,” kata pria usia 66 tahun tersebut.
Sehari setelah kejadian Suwanta dipanggil perangkat Desa Klampok Kecamatan Singosari guna mendata kerusakan.
“Saya tadi (kemarin) dari kantor desa untuk oret-oret kerusakan,” katanya. Namun Suwanta tidak mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas kerusakan rumahnya.
Rumah di sebelahnya milik Rudik juga mengalami kerusakan. Gerbang ukuran sekitar delapan meter rusak, dinding tembok, dan atap rumahnya juga rusak.
“Saya belum tahu yang bertanggung jawab ini siapa. Tapi perangkat desa sudah ada kajian untuk melakukan pendataan. Tapi saya juga sudah menelusuri PO Sinar Dempo ini pusatnya di mana,” tambah Rudik.
Kasi Pemerintahan Desa Klampok Kecamatan Singosari, Didik Kusnandar menjelaskan kerusakan rumah warga dalam tahap pengkajian dan kalkulasi kerugian. “Tadi kami sudah mengidentifikasi total besaran kerugiannya. Nanti tindaklanjutnya kami membawa tim ahli perencana dari desa,” kata Didik kepada Malang Posco Media.
Untuk sementara, yang sudah melakukan pendataan kerusakan masih satu orang pemilik dari dua rumah.
“Yang dua rumah tapi satu orang punya itu kisaran Rp 17 juta. Kami juga sudah dimintai keterangan oleh pihak kecamatan,” sambungnya.
Ditanya koordinasi dengan kepolisian, Didik menyampaikan bila petugas kepolisian sedang fokus menangani sekeluarga yang menjadi korban. Yaitu Agus Efendi, 31 tahun, bersama putrinya yang berusia 4 tahun. Sedangkan istri Agus Efendi, Dita Farikha Aprilia meninggal dalam laka lantas yang terjadi pada Rabu (20/3) lalu ini.
“Barusan saya dari rumah duka. Yang masih dirawat sekarang ayah dan anaknya. Siang ini (kemarin) kabarnya mau dirujuk ke RS Dokter Soetomo, Surabaya. Keduanya masih sadar,” imbuhnya.
Ditanya tanggung jawab siapa kerusakan rumah, Didik mengatakan bila akan dikalkulasikan oleh pihak instansi terkait terlebih dahulu.
“Kalau di Dana Desa kami tidak sembarang. Perlu musyawarah, ini apakah termasuk bencana atau bagimana, masih kami lakukan pengkajian,” katanya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Ipda Joko Taruna mengatakan hingga kemarin sore pihaknya belum meminta keterangan lebih lanjut terhadap sopir PO Sinar Dempo, K 700 OB Charles Nainggolan, 36 tahun asal Kota Pagar Alam Sumatera Selatan.
“Sopir bus masih dirawat di Rumah Sakit Prima Husada, Singosari. Belum bisa diminta keterangan lebih lanjut. Kami juga masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ujar Joko saat ditemui Malang Posco Media.
Sementara penyebab kecelakaan karambol itu masih ia sebut karena bus PO Sinar Dempo mengalami rem blong.
Ditambahkan Joko, bila ia juga mendapat informasi korban sekeluarga Agus Efendi dan anaknya mau dirujuk ke RS Dr. Soetomo, Surabaya. “Ia mau dirujuk,” sambung pria asal Bayuwangi tersebut. Ditanya terkait dengan apakah kemungkinan besar PO Sinar Dempo akan ganti rugi dari kerusakan rumah warga, dia juga belum memastikan. “Ia nanti dimediasi terkait dengan kerusakan rumah,” tandas Joko. (den/van)