MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat selama sebulan terakhir, khususnya setelah momen Hari Raya Idul Fitri dan berakhirnya libur panjang.
Ketua APPBI Malang, Suwanto, menyampaikan bahwa terjadi penurunan transaksi sebesar 10 hingga 20 persen di pusat-pusat perbelanjaan anggota APPBI di Malang Raya dalam dua pekan terakhir.
“Penurunan 10 sampai 20 persen memang. Kami melihat itu rata-rata di semua mal yang ada di Malang ini,” tegas Suwanto, Senin (19/5) kemarin.
Penurunan tersebut menurutnya mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat. Sebab, jika dibandingkan tahun lalu, satu orang pengunjung rata-rata melakukan transaksi di atas Rp 200 ribu. Namun saat ini, nominal transaksi justru lebih banyak berada di bawah Rp 200 ribu.
“Makanya kami melihat memang ada penurunan. Terlebih seusai hari raya kemarin dan setelah libur-libur panjang habis. Tetapi tetap optimis meskipun daya beli menurun karena kami memprediksi ini low season-nya,” tambahnya.
APPBI Malang yang membawahi sembilan pusat perbelanjaan terus berupaya menciptakan inovasi program belanja dan kegiatan menarik demi meningkatkan kembali animo masyarakat berbelanja.
Meski begitu, Suwanto menegaskan bahwa penurunan transaksi di pusat perbelanjaan tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi secara menyeluruh. Ia menyebut, perputaran ekonomi di kalangan UMKM masih relatif stabil.
“Beberapa mal sudah mulai memasukkan produk-produk UMKM, kami pikir ini sangat bagus. Warga tertarik membeli jajanan unik khas UMKM. Ini bisa jadi inovasi meningkatkan daya beli,” pungkasnya. (ica/aim)
-Advertisement-.