MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Demam Berdarah Dengue (DBD) patut menjadi kewaspadaan. Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Malang, tahun ini sudah ada sebanyak 489 kasus dengan delapan kasus kematian. Padahal di tahun sebelumnya, dalam rentang sama hingga September, kasus DBD hanya 261 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif mengatakan sepanjang tahun ini sudah ada sebanyak delapan orang yang meninggal akibat DBD. Padahal dari catatan Dinkes, tahun 2021 lalu per September hanya ada tiga kasus kematian
“Terakhir ini hampir 600 kasus pokoknya sampai Oktober kemarin. Kalau dihitung sampai Desember, lebih banyak 2021. Untuk yang meninggal, kita sampai kemarin itu sampai delapan kasus,” ungkap Husnul, kemarin.
Husnul melanjutkan, rata-rata yang terkena penyakit DBD ini kebanyakan adalah dari usia sekolah, yakni di usia tujuh tahun hingga 20 tahun. Persebaran kasus DBD pun juga relatif merata di tiap kecamatan yang ada di Kota Malang.
“Paling banyak ada di Kecamatan Blimbing kemudian Kecamatan Sukun. Tapi sebenarnya bedanya tidak terlalu banyak karena hampir merata. Bedanya 10 atau 20 (kasus),” beber Husnul.
Seperti diketahui, penyakit DBD biasanya bisa dilihat dari gejala yang ditimbulkan, diantaranya demam tinggi hingga 40 derajat celsius dan terjadi secara mendadak. Kemudian mual, muntah, perut dan punggung terasa tidak nyaman hingga sakit kepala dan nyeri otot.
Selanjutnya, ruam merah pada kulit wajah, tangan, atau tubuh lainnya yang menandakan fase kritis. Sedangkan bila terjadi pndarahan pada hidung atau gusi, menandakan fase serius.
Pihaknya sudah melakukan beberapa tindakan dan antisipasi. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan fogging di titik tertentu.
“Begitu ada kasus, teman-teman turun melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi), itu dilihat di lokusnya dulu di rumahnya itu. Kemudian bergeser kepada 10 rumah, depan belakang kanan kiri, untuk dilihat langkah bebas jentiknya. Mana kala angka bebas jentiknya itu kurang dari 95 persen, maka salah satu indikasi untuk dilakukan fogging,” jelasnya.
Mengingat saat ini cuaca sudah memasuki musim hujan, Husnul pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap adanya genangan genangan air. Sebab hal itu memicu berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, penyebab penyakit DBD.
“Manakala genangan ini tidak ada, berarti bibit-bibit nyamuknya, jentiknya, tidak ada. Nah tinggal yang dewasa, di gantungan baju atau ditempat lain itu bisa dibersihkan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” tandasnya. (ian/aim)