Malang Posco Media, Jakarta- Leicester City telah resmi menunjuk Dean Smith sebagai pelatih sementara hingga akhir musim, kata klub Liga Inggris itu pada Senin waktu setempat.
Dilansir dari Antara, mantan pelatih Aston Villa dan Norwich City tersebut ditunjuk sebagai pengganti Brendan Rodgers, yang meninggalkan Leicester di awal bulan ini karena serangkaian hasil buruk hingga membuat klub saat ini duduk di peringkat dua terbawah klasemen dan terancam degradasi.
“Smith membawa banyak pengalaman kepelatihan dan keahlian untuk peran itu, dia dan tim kepelatihannya akan bertugas membantu klub untuk bertahan di Liga Premier Inggris saat kami menuju delapan pertandingan terakhir musim ini,” kata Leicester dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.
Leicester pernah mengejutkan dunia sepak bola saat memenangkan gelar Liga Premier Inggris musim 2015-16, tetapi mereka sekarang terancam degradasi setelah sembilan musim berkompetisi di papan atas.
Penunjukan Smith terjadi setelah kekalahan kandang 1-0 Leicester dari Bournemouth, kekalahan liga ke-19 mereka musim ini. Klub East Midlands itu hanya mampu mengoleksi 25 poin setelah 30 pertandingan, terpaut dua poin dari zona aman.
Dean Smith mengatakan bahwa dia senang memiliki kesempatan untuk melatih Leicester, meski hanya sampai akhir musim ini.
“Saya sangat senang memiliki kesempatan untuk memimpin tim selama pekan-pekan terakhir musim ini,” kata Dean Smith.
“Tantangan di depan kami sudah jelas, tetapi dengan pengalaman saya, tim pelatih, kualitas dalam skuad ini dan jumlah pertandingan yang tersisa, itu (bertahan di Liga Premier Inggris) sangat bisa dicapai.”
Pertandingan pertama Smith bersama Leicester adalah bertandang ke markas Manchester City pada Sabtu (15/4). The Foxes belum pernah memenangkan pertandingan di semua kompetisi sejak 11 Februari.
“Pekerjaan pertama kami adalah membangun kembali kepercayaan diri dan menanamkan kepercayaan pada tim dan saya menantikan untuk bekerja dengan para pemain minggu ini,” tambah Smith.
“Sabtu akan menjadi ujian besar, tetapi ini adalah kesempatan yang mengingatkan kita semua apa artinya menjadi klub Liga Premier Inggris, bersaing di panggung terbesar melawan pemain terbaik di dunia.”
(ntr/jon)