spot_img
Saturday, October 5, 2024
spot_img

Debut Widodo Tidak Pernah Negatif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Catatan oleh Stenly Rehardson

MALANG POSCO MEDIA, YOGYAKARTA – Widodo Cahyono Putro masih menjaga nama baiknya sebagai pelatih yang tak pernah mendapatkan hasil negatif ketika menjalani debut. Meskipun menerima tawaran Arema FC yang sedang performa ‘awut-awutan’, pria yang akrab dikenal WCP ini berhasil membawa Tim Singo Edan menang dengan skor 3-2. Tidak sempurna memang, tapi semangat kembali ke jalur kemenangan tersebut ada.

Dua kekalahan beruntun Arema FC tentunya bukan modal bagus ketika Widodo menerima tawaran Arema FC. Apalagi, di laga terakhir Dedik Setiawan dkk dibantai PSIS, yang berujung pada murungnya kondisi tim setelah laga.

Widodo mau datang ke Malang setelah tugasnya bersama Deltras Sidoarjo usai. Ia gagal membawa Deltras ke semifinal Liga 2, setelah berjuang sampai laga terakhir dan bersaing bersama Malut United untuk lolos dari 12 besar.

Widodo sebenarnya ingin istirahat. Tapi, calling dari manajemen Arema FC ditambah dengan bosnya di Deltras, Amir Burhanudin membuat pria kelahiran Cilacap ini tak kuasa menolak. Sebelum menerima tawaran, ia sempat mengajukan syarat. Ya walaupun bukan syarat aneh-aneh. Hanya meminta memastikan, para pemain mau menerima kedatangannya. Karena menurut Coach Wid, itulah modal untuk membantu Arema FC lepas dari zona merah.

“Saya sampaikan ke manajemen, coba dikembalikan dulu ke pemain. Apakah pemain setuju dengan saya. Ternyata sebelumnya memang ada usulan dari pemain juga sebagian.

Pinginnya istirahat ya, tapi karena ini tugas sebagai pelatih dan saya ingin ngebantu. Bukan karena saya pelatih hebat. Tanpa dukungan juga gak mungkin. Siapapun tim kalo perlu bantuan, siapapun saya mau bantu dan saya masih melihat ada kesempatan (selamat dari degradasi),” ujar Widodo ketika menerima tawaran dari Arema FC.

Eks pelatih Bali United ini pun tahu bagaimana memberikan treatment ke pemain. Satu yang paling ditekankannya dalam waktu sepekan lebih ketika memimpin latihan, mood pemain harus happy. Itu kuncinya. Meskipun tak akan langsung sempurna, jika mood happy maka pemain akan mau menerima dan menjalankan strategi atau taktikal dari pelatih.

Widodo mengakui di pertandingan pertama belum sempurna. Tampil solid di babak pertama dan unggul 2-0, babak kedua Rans berhasil mengacak-acak pertahanan Arema FC dan membuat skor akhir 3-2. Tapi, kemenangan adalah modal yang apik baginya bersama Singo Edan.

“Tentunya sepak bola itu dinamis, selama 90 menit mungkin kondisi pemain belum bisa stabil. Tapi overall, karena saya baru pertama megang Arema FC, saya mau pemain terus berkembang,” kata dia.

Berbicara modal, Widodo memang kerap mendapatkan catatan positif kala pertama kali menangani sebuah klub. Sejak ia menangani klub kasta tertinggi Sriwijaya FC di 2016, laga pertamanya belum pernah negatif. Di klub yang pada musim 2018 terdegradasi ke Liga 2 tersebut, ia mencatat hasil imbang meskipun away ke markas Persib Bandung.

Lantas ketika melatih Bali United, pelatih asal Cilacap ini mencatat kemenangan 3-0 atas Borneo FC. Dua musim di Serdadu Tridatu, WCP akhirnya melatih Persita yang masih bermain di Liga 2 pada 2019. Dia berhasil membawa Pendekar Cisadane promosi ke Liga 1, yang sebelumnya dia awali dengan torehan kemenangan 1-0 atas PSGC Ciamis.

Di musim lalu, Widodo memimpin Bhayangkara FC. Ia memiliki modal hasil imbang melawan Persib Bandung. Namun sayang, tugasnya diakhiri di pekan 22 karena The Guardians terlempar dari 10 besar.

Widodo akhirnya kembali memilih memimpin klub Liga 2 di musim ini. Ia memperoleh debut imbang saat membawa Deltras Sidoarjo bermain 1-1 di markas PSCS Cilacap.

Alhasil, dengan membawa kemenangan 3-2 Arema FC atas Rans Nusantara, Widodo tetap menjaga catatan debutnya yang tak terkalahkan sejak 2016.

Hal ini diharapkan bisa membuat Tim Singo Edan lebih percaya diri meskipun masih di zona merah. Dedik dkk butuh banyak kemenangan dan poin agar lolos dari jeratan degradasi. “Semoga ini modal yang baik kedepan,” harap Widodo.

Masih ada sembilan laga tersisa di musim ini, untuk memastikan dimana Arema FC berlaga di musim depan. Bertahan di Liga 1 atau turun kasta ke Liga 2. Tentunya kita berharap di pilihan pertama. Ya, semoga! (ley)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img