MALANG POSCO MEDIA – Laga pembuka Arema FC di Liga 1 2023/2024 ketika melawan Dewa United pekan lalu benar-benar menjadi aksi unjuk gigi para debutan. Meskipun menelan kekalahan dalam laga di Indomilk Arena Tangerang tersebut, tercatat ada sembilan pemain debut. Tujuh di antaranya turun sejak menit pertama.
Saat memulai laga, Arema FC mempercayakan Hamdi Sula, Ichaka Diarra, Mikael Tata, Ahmad Maulana Syarif, Ariel Lucero, Samsudin dan Charles Lokolingoy bermain. Mereka pun menjalani debutnya berkostum Singo Edan.
Di babak kedua, giliran dua nama anyar yang menambah jumlah debutan. Mereka adalah Charles Raphael de Almeida dan Ginanjar Wahyu. Malahan, dari sembilan nama tersebut delapan di antaranya baru merasakan bermain di Liga 1.
Jumlah debutan tersebut tentu terhitung banyak di Tim Arema FC. Sebab, nama-nama lawas yang bermain hanya berjumlah tujuh orang saja. Mereka adalah Teguh Amiruddin, Bagas Adi Nugroho, Muhammad Rafli, dan Dedik Setiawan yang berada di starting eleven, serta tiga pemain yang turun di babak kedua yakni Arkhan Fikri, Dendi Santoso dan Evan Dimas Darmono.
Kondisi tersebut menunjukkan perubahan besar terjadi di Arema FC. Tim pelatih membuktikan apa yang didengungkan selama ini, mereka tak akan bergantung pada pemain lama atau pemain senior. Hukum prestasi menjadi dasar penilaian bagi Dedik Setiawan dkk.
Siapa yang menunjukkan performa apik di latihan, berpeluang besar berlanjut ke pertandingan. “Prinsip kami hukum prestasi. Dasarnya ya dari latihan,” tutur Tim Pelatih Arema FC I Putu Gede Swi Santoso.
Tim pelatih tak mau pemain berada di zona nyaman. Sehingga, mereka meminta anak asuhnya bekerja keras berebut line up.
Salah satu bukti lagi, pemain seperti Charles Raphael yang baru datang dan menjalani dua kali latihan bersama tim, juga mesti turun dari bangku cadangan. Sebab, secara chemistry tentunya sang pemain masih kurang ketimbang yang lain. Walaupun untuk fisik, pemain asal Brasil ini dinilai tak ada masalah.
Contoh lainnya, Evan Dimas Darmono, salah satu pemain yang sudah memiliki nama besar di sepak bola Indonesia, juga bukan jaminan mengkavling posisi starting eleven. Sekali lagi, prestasi dalam hal ini kondisi merekalah yang akan menentukan mendapatkan kesempatan bermain atau tidak. (ley)