.
Thursday, December 12, 2024

UMM Deklarasikan Dukung Kemerdekaan Palestina

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ratusan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadir dalam deklarasi memberikan dukungan berupa donasi, pemikiran dan semangat ke Palestina. Deklarasi bertujuan untuk segera bebas dan menghentikan konflik yang berkepanjangan. Acara ini digelar setelah diskusi konflik Palestina dan Israel, Rabu (8/5) lalu.

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si mengatakan diskusi dan deklarasi ini mencoba memberikan berbagai perspektif akan tragedi kemanusiaan di Palestina. Dukungan akan lebih bagus lagi jika memahami konsep dan hal yang sedang terjadi. Apalagi Indonesia memang tidak mengamini kekerasan antar manusia. Adapun Kampus Putih UMM juga telah mengambil berbagai sikap tegas dukungan untuk Palestina, misalnya dari segi finansial hingga kemanusiaan.

“Pada agenda ini, kita mendapat edukasi bagaimana kita seharusnya bersikap dan melihat konflik Palestina-Israel dari berbagai perspektif. Sehingga bisa mendapatkan gambaran secara eksplisit tentang hal ini,” katanya.

Diskusi menarik juga tersedia dalam acara itu. Turut hadir Pradana Boy ZTF, Ph.D. yang memberikan penjelasan menarik. Menurutnya, meski Indonesia memiliki banyak ideologi keagamaan, namun konflik yang terjadi di Palestina benar-benar bisa menyatukan mereka. Sayangnya, dukungan besar ini tidak dibarengi dengan pemahaman konflik yang cukup. Berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh masyarakat, termasuk dari sederet ormas yang ada.

“Misalnya saja Muhammadiyah yang sudah bantuan finansial ke Palestina sebesar Rp 45 miliar yang terkumpul melalui Lazismu. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para pengungsi Palestina, hingga memperkuat dan pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.

Di samping itu, Boy juga menjelaskan beberapa tantangan dalam dukungan pada Palestina. Beberapa di antaranya pemahaman yang cukup akan konsep dukungan dan konflik, kurangnya persatuan sikap politik dari negara-negara muslim, hingga penyediaan dukungan substansial yang fokus pada solusi atas inti masalahnya.

Sementara itu, Haryo Prasodjo selaku pakar pemikiran politik Islam mengatakan bahwa konflik Palestina-Israel harus dilihat dari berbagai perspektif, bukan hanya dari aspek agama saja. Tetapi juga struktur hubungan internasional. Palestina dan Israel tidak berdiri sendiri, pasti ada negara yang mendukung mereka. Misalnya Indonesia yang selalu siap mendukung Palestina. Begitupun dengan aspek hukum dan konsensus internasional

“Permasalahannya adalah kita berada pada satu sistem bersama, yakni Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Di dalamnya, pemegang hak veto kebanyakan adalah negara yang mendukung dan pro Israel. Ini menjadi tantangan yang cukup menantang,” katanya. (imm/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img