spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Delapan Kios Modern PKL RSSA Bakal Dibongkar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Andry: Sampai Sekarang, Biaya Pembangunan Rp 300 Juta Belum Dibayar

Malang Posco Media – Manajemen RSUD Saiful Anwar (RSSA), Malang, dikabarkan bakal membongkar delapan unit kios modern yang sudah siap dioperasikan. Rencana ini berhembus begitu kuat dilingkungan RSSA pasca masuknya Wakil Direktur Umum dan Keuangan (Wadir UK) yang baru.

‘’Saya sudah mendengar itu (soal pembongkaran). Tetapi, riilnya saya masih belum diberitahu. Bagaimana pun juga pembangunan kios modern itu tanggung jawab saya,’’ tandas Abdul Aziz Haqiqi, Pimpinan CV Barokah Subur Construction Surabaya ketika dihubungi MPM, Jumat siang.

- Advertisement -

Seperti diberitakan diharian ini sebelumnya (MPM,17/07), manajemen RSSA akan menertibkan beberapa PKL yang kini menempel di sisi timur tembok Grand Paviliun. Tepatnya para PKL yang sudah lama beroperasi di Jl. Belakang RSU, Malang.

RSSA
MENUTUP WAJAH: Para PKL yang menempel di tembok sisi timur Grand Paviliun semula akan ditertibkan masuk kios moderl di areal Grand Paviliun. (MPM-HARY SANTOSO)

Agar penertiban tidak menganggu kehidupan perekonomian mereka, saat itu, RSSA memutuskan untuk menyiapkan kios modern di sisi selatan Grand Paviliun. Begitu kios modern selesai dibangun pengelola PKL akan digeser masuk dengan ketentuan yang akan disepakati bersama.

Menurut Andry, panggilan akrab Abdul Aziz Haqiqi, dibongkar atau tidak dibongkar kios modern untuk PKL Jl Belakang RSU sepenuhnya memang menjadi kewenangan manajemen RSSA. Utamanya kewenangan Wadir UK RSSA yang baru.

Tetapi, Andry mengingatkan, biaya pembangunan kios modern itu belum dibayar pihak manajemen RSSA. Pembangunan kios semi permanen yang dimulai Juli 2024 dan selesai sekitar akhir Agustus 2024 itu, menelan anggaran sekitar Rp 300 juta.

‘’Belum. Sampai sekarang belum dibayar. Kenapa saya berani membangun, saat itu, karena saya ingin menolong RSSA mencarikan jalan keluar menertibkan PKL di belakang Grand Paviliun. Tidak mungkin sebagai mitra kerja yang sudah cukup lama lalu saya tidak mau menolong persoalan yang dihadapi RSSA,’’ rinci Andry.

Ditambahkan Andry, kondisi sisi timur Grand Paviliun sekarang ini memang sangat kontras dengan megahnya bangunan Grand Paviliun. Dan jika PKL dimasukkan ke kios modern maka perwajahan Grand Paviliun akan lebih bagus.

‘’Selain itu, keluar masuk kendaraan dari Grand Paviliun terutama mobil ambulan akan lebih lancar. Tidak seperti sekarang,’’ pungkas Andry dengan menambahkan, diharapkan manajemen RSSA lebih bijak menentukan kebijakan.

Sementara itu dikonfirmasi MPM terkait kondisi di atas, Wadir UK RSSA Kurniawan Hary Putranto, enggan merinci secara pasti. Beberapa pertanyaan yang dikirimkan MPM, tidak dijawab dengan jelas dan gamblang.

Sebaliknya, Iwan begitu sapaan akrab Kurniawan Hary Putranto justru balik bertanya soal pertanyaan yang dilayangkan MPM melalui WA. ‘’Ini pertanyaan titipan dari sapa,’’ balas Iwan melalui WA ke MPM.

Sikap yang sama juga diberikan Dony Iryan Vebry Prasetyo. Plt. Kepala Bagian Umum RSSA itu tidak mau menjawab pertanyaan yang dikirimkan MPM melalui fasilitas WA ke hapenya. Begitu juga saat ditelpon, Dony tidak mau mengangkat meski terdengar nada sambung.

‘’Rapat lanjutan. Tidak ada statement (soal rencana pembongkaran),’’ elak Dony yang juga Ketua Tim Hukum, Humas dan Ketertiban RSSA Malang ini. (has)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img