spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Demam CFW di Kayutangan Street Style

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Demam Citayem Fashion Week (CFW) di Jakarta berimbas ke Kota Malang. Fashion jalanan menjadi trend setelah viralnya sekelompok anak muda di Jakarta yang memamerkan style berpakaian di jalanan. Jumat (22/7) tadi malam, sekelompok anak muda menggelar gerakan Kayutangan Street Style.

Salah satu penggagas gerakan, Belinda Ameliyah menjelaskan gerakan tersebut bukanlah event fashion atau fashion show. Mereka mengajak siapa saja untuk datang dengan stylish mungkin outfitnya.

 “Kami hanya bergaya, berkumpul, nongkrong dan ngobrol soal trend fashion di Malang, sekaligus ingin memantik masyarakat agar bisa menjadikannya sebagai culture trend di kehidupan sehari-hari,” jelas Belinda kepada Malang Posco Media.

Dengan outfit yang mereka kenakan berlenggak lenggok di koridor Kayutangan Heritage.  

“Ini akan menjadi sesuatu yang organik. Sebab, sampai saat ini hanya dari promosi melalui media sosial banyak pihak yang antusias mendukung dan jumlahnya melebihi ekspektsi kami,” lanjut Belinda.

Menambahkan salah satu penggagas gerakan, Reza Wu juga mengajak warganet yang kontra dengan gerakan ini untuk hadir dan menyaksikan secara langsung agara asumsi yang sejauh ini beredar tidak sepenuhnya benar.

“Banyak yang menganggap ini acara alay, latah atau unfaedah, monggo datang sendiri dan lihat bagaimana cara kami mengepresiasi style seseorang. Tanpa rusuh, tanpa mengganggu lalu lintas dan saling menghormati,” pungkas Reza

Gerakan ini menuai pro dan kontra yang membuat diskusi di banyak platform media sosial. Warganet menyayangkan diadakannya aksi tersebut sebagai aksi “ikut-ikutan” yang tidak memilki manfaat penting.  Beberapa mengungkapkan kekhawatiran gerakan fashion street ini akan menimbulkan dampak negative, seperti menganggu lalulintas kendaraan dan membuat kawasan Kayutangan kotor atau tidak teratur.

“Iya. Itu gerakan apa kok jadi kayak citayem. Ini kan Malang. Janganlah di jalan dan sebagainya disana semakin ramai bisa ganggu lalu lintas,” jelas Renita, salah satu warga Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img