spot_img
spot_img
Friday, March 29, 2024
spot_img
spot_img

Kampus Boyongan ke Kabupaten Malang

Demi Riset, Majukan Kawasan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Perguruan tinggi di Kota Malang yang ekspansi ke wilayah Kabupaten Malang didasari sejumlah pertimbangan. Di antaranya untuk tingkatkan riset sekaligus memajukan kawasan.

Universitas Islam Malang (Unisma) salah satu contohnya. Belum lama ini Unisma meresmikan empat sarana besar pendidikan. Dua di antaranya  di Kabupaten Malang. Yakni Laboratorium Lapang Terpadu Kebonagung Pakisaji dan Laboratorium Lapang Terpadu di Jengglong Dau.

Wakil Rektor 2 Unisma Noor Shodiq Askandar SE MM  mengatakan kampus Unisma di Kebonagung berdiri di atas lahan 8000 meter persegi. Berfungsi untuk laboratorium Fakultas Pertanian.

Sedangkan gedung kampus di Jengglong di atas lahan seluas 6000 meter persegi. Difungsikan untuk kegiatan perkuliahan dan praktikum Fakultas Peternakan. 

Bangunan fisik sudah rampung. Tahun 2023 sudah bisa dioperasionalkan. Berbagai fasilitas pendukung juga sudah disiapkan. “Kita ingin mahasiswa itu ilmunya kaffah. Dengan kompetensi keilmuan yang dalam, keterampilan yang tinggi. Untuk mencapai itu maka butuh laboratorium yang mendukung,” katanya kepada Malang Posco Media.

Sementara itu Rektor Unisma Prof Maskuri mengatakan pembangunan sarana pendidikan konsepnya bermuara dari mimpi besar civitas Unisma untuk menghasilkan output pendidikan yang jauh berkualitas. “Sarana laboratorium ini diharapkan dapat menciptakan daya ungkit kemajuan Unisma. Baik riset, karya ilmiah, peningkatan IKU (Indikator Kinerja Utama), dan world university rank,” katan Maskuri.

Dia mengungkapkan adanya laboratorium dan sarana penunjang lain untuk menjawab masa depan. Terlebih saat ini Unisma telah menyandang predikat Akreditasi Unggul Institusi. Maka harus ada gebrakan dan inovasi yang juga mendukung ke arah kemajuan kampus Nahdhatul Ulama (NU) ini.

“Dengan akreditasi unggul, maka program-programnya juga harus unggul. Tidak bisa yang biasa-biasa saja. Sarana pendidikan ini harus menjadi daya ungkit, daya ungkit dan daya ungkit,” tegasnya.

Laboratorium Terpadu Unisma tidak sekadar untuk kepentingan riset. Tetapi juga untuk mengabdikan produk-produk bernilai jual. Laboratorium dilengkapi berbagai fasilitas. Antara lain mess mahasiswa, kantin, guest house, gazebo dan lain-lain. Selain tentu sarana penunjang praktikum.

Semuanya sudah dilengkapi sesuai dengan kebutuhan semua fakultas. Khususnya Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, MIPA, Teknik, dan Kedokteran dan lainnya. “Sarana bangunan serta alat-alat praktikum kami sesuaikan dengan kebutuhan fakultas,” imbuhnya.

Sementara itu, ekspansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke Kabupaten Malang masih dalam bentuk lahan. Ada lahan sekitar tiga hektare di kawasan KEK Singhasari  milik UMM. Rencananya lahan ini akan dibangun sarana Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia bidang digital.

Wakil Rektor 2 UMM Dr Nazaruddin Malik, M.Si mengatakan proses persiapan pembangunan  sedang dikebut. Saat ini masih sampai tahap gambar dan rancangan desain. “Awal tahun 2023 target desain pembangunan  selesai,” katanya.

Setelah gambar desain selesai lanjut pembangunan fisik. Model bangunan sesuai kebutuhan di KEK Singhasari. Konsepnya sesuai rencana awal. Gedung yang dibangun nanti menjadi pusat pengembangan SDM untuk menghadapi era digital.

“Tahun 2023 sudah mulai pembangunan. Sebagai persiapan untuk membangun SDM  digital di masa yang akan datang,” terang Nazar. 

Tanah tiga hektare sudah sah dimiliki UMM di kawasan KEK Singhasari. Namun prospek pembangunan fisik belum dilakukan. Karena UMM juga masih menunggu desain yang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhannya. Terutama yang berkaitan dengan pelatihan digital transformation. 

Sarana gedung di kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk semua jurusan dan fakultas. Bidang keilmuan apapun bisa dikembangkan di kawasan tersebut. 

Kawasan KEK Singhasari dibangun dengan multi potensi. Ada pariwisata,  kreatif industri dan pengembangan pendidikan.

UMM mengambil peran di sektor pendidikannya itu. Tidak menutup kemungkinan UMM juga menggandeng  vendor teknologi internasional. “Memang kita rancang untuk multidisiplin. Dikorelasikan dengan transformasi digital.  Digital leadership,  human research, dan pengembangan keterampilan kerja digital lainnya,” tandasnya. 

Sementara itu Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang juga menambah sarana prasarana perkuliahan di wilayah Kabupaten Malang.

“Insyaallah kita akan membangun di wilayah Turen, dekat PT. Pindad. Sudah disediakan tanah seluas 12 hektare yang diserahkan oleh kabupaten (Pemkab Malang) kepada Kementerian Agama RI yang kemudian diamanahkan kepada kampus UIN Maliki Malang beberapa waktu lalu,” jelas Rektor UIN Maliki Malang Prof  Dr  H  Zainuddin MA.

Rektor yang kerap disapa dengan sebutan Prof Zain tersebut menuturkan saat ini sedang berada pada tahap persiapan pembangunan. Pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2023. 

“Untuk pembangunan sendiri sudah kita siapkan anggarannya, pertengahan tahun Insyaallah akan kita mulai pembangunannya,” ujar Prof  Zain.

Dilahan seluas 12 hektare tersebut akan dibangun Agrokompleks. Terdiri dari beberapa fakultas yang sesuai dengan lingkungan sekitar seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan bahkan sampai kehutanan.

“Sesuai dengan masyarakat di desa yang agraris, jadi beberapa fakultas yang ada di sana juga berkaitan dengan hal tersebut semacam pertanian dan sebagainya,” katanya.

Guna mengawali hal tersebut, kampus UIN Maliki Malang telah mengirimkan beberapa mahasiswanya yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang diselenggarakan di sekitar lokasi bakal kampus 4 UIN Maliki Malang. “Untuk mengawali ya kita laksanakan kegiatan-kegiatan seperti pengabdian masyarakat di sana,” ujarnya.

Karena Malang Selatan adalah daerah pertanian yang strategis, menjadi salah satu alasan  kampus UIN Maliki Malang dibangun di daerah tersebut. Ditambah dengan adanya hibah oleh Pemkab Malang, menjadikan UIN Maliki Malang semakin mantap  membangun gedung di daerah tersebut.

” UIN akan punya empat kampus,  semuanya ada di Malang Raya. Jadi UIN Maliki Malang milik masyarakat Malang Raya, tidak hanya Kota Malang saja,” papar Prof  Zain

Rencananya untuk kampus satu yang berada di Jalan Gajayana akan digunakan pascasarjana, kampus dua di perbatasan Malang-Batu untuk Rumah Sehat Pendidikan, kampus tiga di Junrejo Batu untuk program sarjana dan kampus empat untuk Agrokompleks. (imm/mp1/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img