MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SMPK Kolese Santo Yusup 1 Unit Sutomo kembali menghasilkan karya mengagumkan. Khususnya di bidang seni dan sastra. Karya-karya tersebut ditampilkan dalam kegiatan Dengar Perdana 2025 dan Launching Buku. Dua bidang karya ini merupakan hasil dari Kontrak Belajar Penciptaan Lagu dan Kontrak Belajar Penulisan Buku Tahun Ajaran 2024-2025.
Dengar Perdana 2025 dan Launching Buku digelar di Lantai 1 Malang Center Point (MCP), Sabtu (7/6) lalu. Disaksikan orang tua siswa dan masyarakat umum. Khususnya para pengunjung MCP saat itu. Ribuan pasang mata tertuju pada karya kreatif siswa yang sedang perfom di pentas.
Kepala SMPK Kolese Santo Yusup 1 Malang, Tjiong Mei Tjien S.Pd., MM merasa bangga akan karya siswanya. Menurutnya, semua karya itu telah dihasilkan dengan upaya terbaik. Dengan kreativitas dan potensi yang luar biasa. Pun dengan bimbingan guru yang serius dan profesional.
“Kami sangat bangga akan karya anak-anak. Mereka sungguh luar bisa. Bukan hanya pandai secara akademik, tetapi juga mampu berkreasi musik dan menulis buku. Dan secara karakter, mereka telah menunjukkan kedisiplinan yang tinggi di acara ini,” ucapnya saat sambutan.
Dia mengungkapkan hingga saat ini sudah lebih dari 200 judul buku yang dihasilkan anak didiknya. Dimulai sejak periode pertama program kontrak belajar digulirkan. Dan SMPK Kolese Santo Yusup 1 kali ini melaunching 25 buku baru. Hasil karya dari 53 siswa. Ada buku hasil individu juga ada yang antologi. “Ini baru tahap satu, nanti dilanjutkan tahap dua sekitar Bulan Agustus,” ucap Maria Monika, sapaan akrabnya.
Kepada Malang Posco Media, dia mengungkapkan, bahwa kontra belajar di SMPK Kolese Santo Yusup 1 sudah diberlakukan sejak lima tahun lalu. Tujuannya untuk menanamkan kepercayaan diri pada siswa dengan bakat dan potensinya. “Anak-anak lebih berani berekreasi dan berekspresi. Karena mereka merasa diberikan wadah untuk mengembangkan bakatnya,” kata dia.
Ada lima bidang kontrak belajar yang menjadi komitmen siswa sejak awal masuk sekolah ini. Mereka memilih sesuai denhan bakat dan potensi yang dimiliki. Antara lain Hasta Karya, Sastra, Seni, Karya Ilmiah dan Jurnalistik.
Salah satu siswa penulis buku, Maria Eufrasia Mutiara Kurnia Christy mengatakan untuk menghasilkan karyanya dia membutuhkan sekitar sembilan bulan. Karena untuk menyelesaikan satu buku bukan perkara mudah. Apalagi tugas belajar di sekolah tidak sedikit. “Kita harus pandai-pandai memanage waktu.
Kalau sedang jenuh, saya harus mencari inspirasi untuk kembali semangat misalnya lewat media sosial,” ujarnya.
Sementara itu, pada Kontrak Belajar Penciptaan Lagu siswa menghasilkan karya sembilan lagu. Di kegiatan Dengar Perdana kali ini, sembilan lagu itu diperdengarkan pertama kalinya ke publik. Dan dalam hal ini, SMPK Kolese Santo Yusup 1 menghadirkan reviewer profesional.
Mereka adalah Ratna Winahyu Utami, seorang penyiar dan Albertus Galih, seorang musisi profesional. Setiap lagu yang ditampilkan langsung mendapat review dari keduanya. Meliputi penampilan, musik, lagu dan performa secara keseluruhan.
Review ini penting sebagai evaluasi serta masukan untuk penampilan siswa yang lebih baik. “Kalian adalah calon musisi hebat, maka tampil lah dengan penuh percaya diri. Yakin dengan kemampuan yang kalian miliki,” ucap Ratna Winahyu Utami memberikan motivasi pada siswa.
Kegiatan Dengar Perdana 2025 dan Launching Buku diawali dengan talk show. Di sesi ini SMPK Santo Yusup 1 menghadirkan para penulis inspiratif sebagai pembicara. Yakni Lindung Ratwiawan, Wahyu Kris Aries Wirawardana dan Yulius Nugroho Putra. (imm/adv/udi)