Tujuh Kali Mencoba Bunuh Diri Baru Berhasil
Malang Posco Media – Masyarakat Dusun Keras Desa Kemiri Kecamatan Kepanjen, Senin (14/2) siang kemarin heboh. Istofa Aldo, 32, warga sekitar ditemukan tewas dengan cara gantung diri. Korban yang tinggal berdua dengan ibunya, nekat bunuh diri diduga karena depresi.
“Ibunya yang kali pertama menemukan korban tewas tergantung dengan tali memilit di leher. Saat itu ibunya baru pulang dari sawah,” ujar Kapolsek Kepanjen Kompol Sri Widianingsih.
Kabar kematian Aldo ini langsung membuat geger warga sekitar. Karena menganggap kematiannya tidak wajar, warga lalu menghubungi perangkat desa yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kepanjen. Polisi lalu mendatangi lokasi untuk olah TKP sekaligus mengevakuasi tubuh korban.
“Hasil identifikasi pada tubuhnya sama sekali tidak ada tanda kekerasan. Korban meninggal dunia murni karena bunuh diri,” tuturnya.
Mantan Kapolsek Wagir ini mengatakan, bahwa aksi nekat yang dilakukan oleh Aldo karena depresi. Setelah ia ditinggal istrinya bekerja TKW di luar negeri. Sebelum gantung diri, korban sudah terhitung tujuh kali melakukan percobaan bunuh diri namun selalu digagalkan oleh keluarga dan tetangga.
Pernah korban melompat dari jembatan sungai besar. Lalu menyayat pergelangan tangan kanannya. “Termasuk menceburkan diri ke dalam sumur, namun selalu gagal dan nyawanya selamat. Baru terakhir ketika di rumah sendirian, korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri,” jelasnya.
Kerabat korban yang ditemui di lokasi juga membenarkan, bahwa Aldo depresi setelah ditinggal istrinya ke Singapura sebagai TKW. “Korban punya anak satu. Anaknya sekarang ikut ibunya. Tahun kemarin sempat pulang, tapi malah minta cerai dengan korban,” bebernya.(agp)