Kirab Budaya Desa Oro-Oro Ombo
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kirab Budaya Desa Oro-Oro Ombo berlangsung meriah Rabu (11/6) sore. Ribuan warga dan peserta tumplek blek di sepanjang rute kirab karnaval dengan start dari Rest Area Jalibar – Dusun Dresel – Dusun Krajan dan finish di Dusun Gondorejo.
Kepala Desa Oro-Oro Ombo, Wiweko menyampaikan bahwa Kirab Budaya yang digelar merupakan rangkaian dari selamatan Desa Oro-Oro Ombo setiap tahunnya. Dalam pelaksanaannya sebagai bentuk pengungkapan rasa syukur berupa seni tarub, tirakatan, kirab budaya dan selamatan desa.
“Kegiatan ini merupakan rasa syukur seluruh masyarakat Desa Oro-Oro Ombo dan merupakan tradisi yang mengikat hati setiap individu. Sehingga dalam setiap rangkaian kegiatan yang dilaksanakan tak terpisahkan dari budaya masyarakat Desa Oro-oro Ombo,” ujar Wiweko.
Lebih dari itu, lanjut Wiweko, bersih desa bertujuan untuk bersyukur atas limpahan rizki dan berkah yang diberikan sepanjang tahun kepada seluruh penduduk desa. Selain itu sebagai sarana untuk mempererat hubungan sosial dan emosional antar warga, mereka saling berbagi kebahagiaan dan keterikatan sebagai satu entitas sosial yang solid.
“Contohnya Kegiatan karnaval atau kirab budaya ini merupakan salah satu bentuk perayaan dan hiburan masyarakat yang memiliki nilai seni, budaya dan kebersamaan. Dimana kirab budaya diikuti sekitar 22 kontingen dengan perwakilan tiap RW maupun RT,” bebernya.
Dengan adanya kirab budaya, pihaknya berharap memiliki dampak terhadap kehidupan sosial dan budaya seperti memperkenalkan potensi lokal kepada khalayak luas. Begitu juga dengan dampak ekonomi yang menggerakkan pedagang kecil dan UMKM Kota Batu.
“Selain sebagai ajang hiburan, karnaval juga menjadi media ekspresi kreativitas, terutama bagi generasi muda, dalam menampilkan karya seni seperti kostum tematik, pertunjukan musik, tari, serta hiasan kendaraan yang mencerminkan identitas budaya dan kearifan lokal,” imbuhnya.
Sementara itu salah satu peserta dari RT 05 RW 12, Dusun Gondorejo, Desa Oro-Oro Ombo mampu menunjukkan kreatifitasnya. Yang mana para peserta tidak hanya terdiri dari anak muda, namun juga orang tua dan sesepuh.
Ketua Panitia RT 05 RW 12, Dusun Gondorejo, Desa Oro-Oro Ombo, Tri Widayati mengatakan bahwa warganya menampilkan tari-tarian daerah dan drama Pewayangan Ramayana.
“Sesuai dengan tema yaitu, Perbedaan Budaya Nusantara Memperkokoh Persatuan Indonesia, RT 05 RW 12 menampilkan berbagai tarian daerah dan drama Pewayangan Ramayana. Dan keikutsertaan kami disini karena ingin menyemarakkan bersih desa serta untuk menjalin silaturahmi sekaligus sebagai motivasi untuk meningkatkan nilai-nilai gotong royong dan kerukunan warga,” tandasnya. (eri)