MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Dinas Pariwisata Kota Batu memprediksi kunjungan wisatawan hampir mencapai kurang lebih 500 ribu orang berlibur ke Kota Wisata Batu. Jumlah tersebut didapat dari laporan admin dari masing-masing industri pariwisata yang ada di Kota Batu.
“Sesuai prediksi kunjungan wisata dari laporan admin masing-masing industri wisata hampir 450 ribu wisatawan. Namun jumlah tersebut masih bisa bertambah karena belum semua data masuk,” ujar Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq kepada Malang Posco Media.
Lebih lanjut, jumlah tersebut hanya menghitung dari destinasi wisata seperti Selecta, Jatim Park Group maupun hotel. Begitu juga dengan kunjungan Desa Wisata. “Untuk pengunjung desa wisata juga signifikan. Terutama di Desa Sidomulyo dan Tulungrejo yang dikelola Bumdes. Tentunya secara menyeluruh kunjungan wisata meningkat dari tahun 2022,” paparnya.
Sementara itu di salah satu Desa Wisata Pandanrejo, yakni desa wisata Lumbung Stroberi diakui ada peningkatkan kunjungan wisata di banding hari biasa. Hal itu disampaikan oleh Rifki Nur Ardian selaku Marketing Lumbung Stroberi. “Kalo dari segi jumlah banyak tamu family 4-10 orang. Namun saat libur lebaran H+1 hingga H+3 jumlah pastinya parkiran full sampai 20-30 mobil,” ungkap Rifki.
Meski begitu masih banyak hal yang harus dilakukan agar wisatawan tertarik berlibur ke Desa Wisata. Karena menurutnya masih kalah jumlah dengan kunjungan wisata buatan.
“Fasilitas dan akses menuju lokasi harus ditingkatkan. Ini peningkatan fasilitas sudah dilakukan Pemdes, tapi belum maksimal sebab kalau desa wisata setahu saya tiap tahun ada pos anggaran untuk pengembangan. Cuman beberapa tahun ini tidak ada anggaran karna masih proses pasca pandemi, jadi anggaran masih di pusatkan ke masyarakat,” urainya.
Saat ditanya apakah perlu dukungan dari Pemda atau Dinas Pariwisata? Rifki menjawab bahwa hal tersebut sangat perlu agar Desa Wisata bisa jadi pilihan wisatawan untuk berlibur. “Sudah di dukung dan sudah dihimbau. Ya mungkin belum di wujudkan saja. Kami setia menunggu,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu, Nurochman mengatakan jika minimnya kunjungan Desa Wisata menjadi PR Dinas Pariwisata. Pasalnya selama ini Dinas Pariwisata telah melaunching Desa Wisata hampir di seluruh Desa/Kelurahan yang ada di Kota Batu.
“Desa wisata di Kota Batu belum punya konsep kongkrit yang terintegrasi dari pemerintah daerah. Seharusnya sebuah destinasi harusnya mendapat support promosi dari leading sector Dinas Pariwisata. Bisa melalui akun media sosial, reklame, hingga videotron milik pemerintah,” tegasnya.
Tidak hanya itu, agar Desa Wisata mampu bersaing, Cak Nur sapaan akrabnya mendorong agar Dinas Pariwisata melibatkan masyarakat desa sebagai subyek pariwisata. Sehingga mereka ikut aktif dalam mengembangkan dan mendapatkan hasil dari Desa Wisata.
“Dinas Pariwisata melibatkan masyarakat desa sebagai subyek pariwisata. Caranya dengan mengedukasi dan melakukan pendampingan sehingga mampu mengelola secara profesional sebuah kawasan wisata dan masyarakat tidak hanya menjadi objek saja,” pungkasnya. (eri/udi/mpm)