Malang Posco Media – Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang adalah salah satu daerah di Kabupaten Malang yang memiliki potensi pariwisata yang besar dengan banyaknya area wisata yang dimiliki. Sayangnya, masih banyak keterbatasan kapabilitas dari desa- desa sekitar yang memadai, seperti keterampilan dan fasilitas yang masih dirasa kurang lengkap. Hal ini menyebabkan layanan yang tidak prima untuk wisatawan.
Ditambah lagi, selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 melanda dan memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian di sektor pariwisata. Dampak penurunan wisatawan dialami di sejumlah daerah di area wisata Kecamatan Poncokusumo. Salah satunya adalah tepat di pintu gerbang menuju Kawasan Wisata Bromo- Tengger – Semeru, yaitu Desa Wringinanom dan Desa Gubugklakah. Kedua desa ini dikenal sebagai desa yang menyediakan jasa homestay sebagai bisnis warganya dan juga memproduksi oleh-oleh khas Jawa Timur.
Saat pandemi mulai menurun, ada kesempatan yang baik untuk meningkatkan dan memperbaiki kembali hal-hal yang sebelumnya dirasa masih kurang memadai pada masa sebelum pandemi, terutama soft skills. Oleh karena itu, BINUS @Malang mencoba menggali apa saja yang dibutuhkan untuk bisa melakukan rekonstruksi soft skills yang dapat membantu mendatangkan wisatawan dan meningkatkan perekonomian.
Sebagai tindak lanjut permasalahan tersebut, dilakukanlah kegiatan Focus Group Discussion bersama pemerintah desa dan juga masyarakat desa yang tergabung dalam komunitas bentukan setiap desa seperti UKM, Kelompok Sadar Wisata dan Karang Taruna. Dari hasil diskusi tersebut, ditemukan bahwa, warga kedua desa masih memiliki kendala dalam hal pengembangan soft skillsumber daya masyarakat, seperti kemampuan penggunaan bahasa Inggris jika ada tamu turis asing, kendala berkaitan hospitality, kesulitan dalam membuat konten yang menarik untuk mempromosikan produknya secara online, belum mengetahui cara yang benar dalam pembuatan display toko dan produk yang menarik, story telling product yang sesuai dengan target pasar untuk mengoptimalkan value produk/ jasa yang ditawarkan, serta Financial Management.
BINUS @Malang, dengan visi “world-class university, fostering and empowering the nation” khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur, dalam hal ini memiliki program proyek inisiatif yang hadir dalam skema kegiatan yang kreatif dan inovatif, membuat program berkelanjutan berupa workshop yang diberikan kepada warga desa. Program ini dilaksanakan atas kolaborasi beberapa program studi, yaitu Entrepreneurship Business Creation, Public Relations, Interior Design dan Communication Science, pada 26 – 27 Oktober 2022 lalu berupa 12 workshop yang diberikan kepada warga desa untuk bisa membantu menyelesaikan masalah ataupun kendala yang dialami.
Setelah dilaksanakan rangkaian workshop tersebut, tim pun mendapatkan feedback yang positif dari warga desa, bahwa program ini menarik dan informatif. Harapannya tidak hanya berhenti tahun ini, tapi dilanjutkan kembali tahun 2023 dengan lebih banyak memfasilitasi praktik langsung jangka panjang, agar lebih memudahkan warga dalam penerapannya yang berkelanjutan. Setelah program selesaipun, ditemukan bahwa beberapa UKM yang sebelumnya tidak terlalu memperhatikan penggunaan media sosial, saat ini lebih percaya diri untuk aktif mempromosikan produknya secara online. Ini karena dalam workshop tersebut para peserta juga mendapatkan pengetahuan mengenai cara mengambil foto yang baik dan bagaimana membuat konten yang menarik untuk mempromosikan produk.
“Sesuai dengan visi misi kami, yaitu membina dan memberdayakan Jawa Timur. Harapannya program ini benar- benar bisa memberikan dampak yang besar bagi desa Wringinanom dan desa Gubugklakah. Semoga apa yang kami berikan, dapat membantu mendatangkan lebih banyak wisatawan dan mendukung bangkitnya perekonomian sektor pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Kecamatan Poncokusumo,” BINUS @Malang Campus Director, Dr. Robertus Tang Herman, SE, MM.
Sementara itu, Ketua Proyek Inisiatif program ini, Ibu Riesta Devi Kumalasari, SE, MM menambahkan, pihaknya sangat senang dapat melakukan pendampingan kepada desa Wriginanom dan desa Gubugklakah. “Tahun depan kami akan melanjutkan program ini kembali dengan lebih banyak praktik agar memudahkan warga desa dalam penerapannya. Selain itu, ke depannya tidak hanya di dua desa ini, tapi juga kami akan ke desa- desa lainnya untuk dapat lebih banyak membantu dalam meningkatkan perekonomian di Jawa Timur,” paparnya. (*/nda)