.
Wednesday, December 11, 2024

Weekend Story

Desain Fashion Dipamerkan di Paris

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Setiap orang sebenarnya punya kemampuan lebih. Asalkan memiliki kemauan untuk mengembangkannya. Itu seperti yang dilakukan

Jessica Silviana Prayugo. Lama berkecimpung di fashion, ia masuk ke dunia kuliner. Keduanya dilakukan dengan hasil yang memuaskan.

 ===

Jessica, sapaan akrab Jessica Silviana Prayugo menyukai dunia fashion sejak kecil. Saat jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, Jessica tidak hanya menyukai baju-baju yang dipajang di berbagai butik atau tempat belanja. Ia mengangumi paduan warna, desain dan bentuk dari fashion itu sendiri.

Saat hendak beranjak kuliah, gadis kelahiran tahun 1998 ini berhasil masuk seleksi mengikuti Program Studi Desain dan Bisnis Produk Fashion di Universitas Ciputra Surabaya. Bakatnya berkembang dengan baik.

Sampai pada tahun 2018, desain karyanya terpilih oleh PT Gistex untuk dipamerkan di ajang International Texworld di Paris.  “Jadi dilombakan dulu di kampus. Kebetulan saya juara satu. Karya juara 1, 2 dan 3 dikirim. Saat itu ada tiga desain saya yang dikirim ke sana. Desain yang saya angkat saat itu Japanese Streetsyle,” cerita Jessica kepada Malang Posco Media saat ditemui, Jumat (20/1) kemarin.

Alumnus SMAK St Albertus Malang ini mengatakan dunia fashion menurutnya tidak semudah yang terlihat. Keahlian yang dimiliki tidak hanya satu dua. Namun harus memiliki kejelian dan keteliatan. Peka terhadap detail dan tren saat ini. Bahkan harus menciptakan tren yang baru.

Menurut Jessica, hal lain yang menantang adalah bagaiamana produk seni bidang fashion ini bisa menghasilkan pundi-pundi penghasilan.

“Memang kita diajarkan bagaiamana karya fashion  selain bernilai seni tinggi juga bisa secara komersial menguntungkan. Itulah kenapa banyak sekali yang harus dipelajari dan dimengerti orang-orang yang bekerja di bidang fashion,” jelas putri pasangan Sinaryo Prayugo dan Lulu Sugiartiningsih ini. 

Jessica menyampaikan seorang fashion designer juga harus memilik identitas atau kekhasan.  Untuk dirinya, ia memilih metode atau style desain Clean Cut. Style ini, lanjutnya merupakan teknik yang menggunakan beberapa teknik jahit dan cutting.

Teknik jahit dan cutting harus unik. Dan diakui sedikit lebih rumit dengan detail khusus. Akan tetapi menghasilkan  busana yang lebih simple atau sederhana.“Nah kesannya bersih saat dikenakan,” tegas Jessica.

Selama mendalami dunia fashion design,  Jessica sempat magang sebagai desainer lokal di salah satu mall/retail terbesar di Jakarta. Karena pengalaman-pengalamannya ini, dia dipercaya mengadakan setiap acara fashion show “Student Union” di kampusnya. Hal-hal tersebut merupakan momen-momen berkesan yang dirasakan Jessica.

Tapi tidak sampai itu saja, Jessica masih penasaran dengan hal lain. (ica/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img