.
Sunday, December 15, 2024

Mahasiswa Demo, Anggap Belum Layak dan Bernilai Politis

Desak UB Cabut Doktor HC Erick Thohir

Berita Lainnya

Berita Terbaru

FEB UB Beralasan Sudah Melalui Tahapan Akademik

MALANG POSCO MEDIA-Penganugerahan gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) oleh  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (3/3) kemarin diprotes keras mahasiswa. Mereka unjuk rasa menilai acara akademik yang digelar di Samantha Krida UB itu lebih bernuansa politis.

Erick Thohir mendapat gelar doktor HC bidang manajemen strategis. 

Penyematan gelar dilakukan oleh Rektor UB Prof Widodo, Dekan FEB UB Dr Abdul Ghofar, serta jajaran Senat UB dan pejabat lainnya.

Namun anugerah ini ditolak puluhan mahasiswa karena menganggap Erick Thohir belum layak menerima gelar tersebut. Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Brawijaya.

Koordinator Aksi  Pernantian Ginting  mengatakan Erick Thohir belum sepenuhnya memenuhi syarat penerimaan gelar Doktor (HC). Mengingat kini Erick Thohir yang sedang menjabat Ketum PSSI belum membuat langkah konkret dalam menuntaskan Tragedi Kanjuruhan dari kacamata dan sudut pandang PSSI.

“Karena Tragedi Kanjuruhan ini kan masuk ke kasus kemanusiaan. Nah salah satu syarat agar bisa mendapatkan gelar honoris causa, karena ada kontribusi baik keilmuan atau kemanusiaan. Saya rasa di sisi kemanusiaan inilah Erick Thohir belum memenuhi kriteria,” jelasnya.

Selain itu pemberian gelar kehormatan ini, juga dirasa ada nuansa politik dari UB. Mengingat kini Erick Thohir merupakan salah satu nama yang tersohor, serta mendapat banyak dukungan untuk masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) RI.

Oleh sebab itulah, Ginting bersama puluhan mahasiswa lainnya meminta pelantikan gelar akademis baru untuk Erick Thohir dicabut atau dibatalkan. Dunia kampus menurut mereka harus terjaga netralitas dari dunia politik praktis.

Ada tiga tuntutan yang dibacakan dalam aksi tersebut. Pertama, yakni meminta UB untuk membatalkan gelar Doktoral Honoris Causa bagi Erick Thohir.

“Kedua, kami menuntut UB agar menjaga marwah integritas kampus dan tidak ikut dalam intervensi politik. Dan yang ketiga, kami menuntut Brawijaya untuk memperlihatkan atas netralitas pemilu di 2024 mendatang,” serunya di tengah kerumunan massa.

Di sisi lain, dalam kesempatan penganugerahan tersebut, Erick Thohir   menyampaikan orasi ilmiah. Orasi dengan judul ‘Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru’ itu, disampaikan di hadapan ratusan peserta yang hadir.

“Sebuah negara yang berhasil adalah negara yang menyelenggarakan transformasi melalui lokomotif ekonominya, dimulai dari penyempurnaan sumber dayanya, baik manusia, alam, maupun teknologi,” jelas Erick.

Ia menyebutkan strategi transformasi ini harus mampu menjadikan BUMN bukan saja pelaku bisnis berkelas dunia. Tetapi juga harus bisa menjadi bagian dari pelaku bisnis dunia.

Tentunya BUMN harus menjadi pemain global yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan melampaui batas-batas negara. “(BUMN) harus menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam globalisasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan FEB UB Dr Abdul Ghofar menyampaikan proses penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa telah melalui tahapan akademik yang ketat dan berjenjang selama 1,5 tahun. Ghofar mengatakan Erick  Thohir memiliki pemikiran yang out of the box dan melintasi berbagai disiplin ilmu.

“Pak Erick bagi kami adalah figur perubahan transformasi yang terus bergerak terus dalam berbagai keadaan meskipun sulit sekali pun,” ujar Ghofar.

Sementara itu ketua pelaksana kegiatan, Hendi Subandi,SE MA Akt mengatakan penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Erick Thohir  telah melalui beberapa tahap regulasi serta mendapatkan persetujuan Senat Akademik Universitas maupun FEB UB.

 “Penganugerahan gelar tersebut dilihat dari berbagai aspek, utamanya adalah pemikiran beliau di bidang manajemen strategi melalui implementasi strategi transformasi bisnis yang ada di BUMN,” ujarnya.

Sedangkan jika ditinjau dari aspek aktivitas akademik, Erick Thohir telah mendedikasikan kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan melalui forum-forum akademik, baik di dalam maupun luar negeri. Pertimbangan lainnya adalah kontribusi besarnya dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional.

“Dia juga berperan aktif dalam mendorong pembangunan bidang pendidikan melalui CSR BUMN. Di antaranya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan kepada tenaga pendidik hingga beasiswa bagi anak-anak bangsa,” ucap Hendi. (rex/adm/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img