spot_img
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Deteksi Dini Kanker Serviks, Dinkes Fasilitasi 250 Kuota Pemeriksaan Gratis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kanker serviks adalah sel-sel kanker yang tumbuh pada leher rahim, sehingga dikenal juga sebagai kanker leher rahim. Kanker ini biasanya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh karenanya, penting bagi para perempuan untuk melakukan deteksi kanker serviks sejak dini.

Kabar baiknya adalah kanker serviks dapat dicegah. Salah satunya dengan pemeriksaan IVA. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan pemeriksaan dengan cara yang sangat sederhana, dan bila ada lesi pra-kanker langsung bisa ditangani sehingga sel tidak tumbuh menjadi kanker.

-Advertisement-

Untuk mencegah kanker serviks, Dinas Kesehatan Kota Batu menggelar pemeriksaan deteksi dini kanker serviks atau kanker leher rahim (IVA) dan kanker payudara (sadanis) memfasilitasi pemeriksaan gratis untuk 250 peserta. Dengan pemeriksaan dilaksanakan pada Sabtu (14/12) mulai 07.30-13.00 WIB di Puskesmas Beji, Jalan Soekarno no. 30, Kota Batu.

“Perlu diketahui bahwa kanker leher rahim (kanker serviks, red) merupakan  kanker terbanyak yang ditemukan oleh Yayasan Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Menurut WHO 490.000 perempuan di dunia setiap bulannya didiagnosa terkena kanker leher rahim (serviks) dan 80 perswn berada di negara berkembang termasuk Indonesia,” ujar Susan kepada Malang Posco Media Kamis (12/12) kemarin.

Menurut WHO, setiap 1 menit muncul kasus baru dan setiap 2 menit meninggal 1 orang perempuan karena kanker serviks. Di Indonesia diperkirakan  setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal karena kanker serviks.

“Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang perempuan yang masih produktif setiap bulannya. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan, sekitar sepertiga dari kasus-kasus kanker termasuk kanker serviks datang ketempat pelayanan kesehatan pada stadium yang sudah lanjut dimana kanker tersebut sudah menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh sehingga biaya pengobatan semakin mahal dan angka kematian semakin tinggi,” paparnya.

Disisi lain kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker termasuk faktor-faktor risiko dan upaya pencegahannya masih kurang. Padahal 90-95 persen faktor risiko terkena kanker berhubungan dengan perilaku dan lingkungan.

“Dari data yang masuk di Dinas Kesehatan Kota Batu, sampai dengan November 2024 telah dilaporkan jumlah penderita kanker leher rahim (serviks) di Kota Batu adalah sejumlah 10 oran dan penderita kanker payudara adalah sejumlah 59 orang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kanker serviks menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan karena kebanyakan pasien datang pada stadium lanjut. Hal ini diperkirakan akibat program skrining yang masing kurang. “Terlebih perempuan yang berisiko terkena kanker serviks adalah usia diatas 30 tahun. Dengan puncak usia tersering adalah 45-54 tahun dengan riwayat multipara,” imbuhnya.

Berdasarkan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 persen dan spesifitas sekitar 64-98 peren.

Sedangkan nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif masing-masing antara 10-20 persen dan 92-97 persen. Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining yang murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat serta dapat dilaksanakan oleh selain dokter ginekologi.

“Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim. Untuk itu fasilitas skrining gratis ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Batu,” pungkasnya. (eri)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img