Komitmen dan Keseriusan Bank Jatim Makin Dipertanyakan
MALANG POSCO MEDIA-Molornya realisasi revitalisasi Alun Alun Merdeka jadi masalah serius. Salah satunya disorot DPRD Kota Malang.
Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, semestinya revitalisasi salah satu ikon kota itu bisa segera dilakukan sejak jauh hari lalu.
Menurut Dito, hal itu dikarenakan pada masa kepemimpinan Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan telah disampaikan kepada publik dan kepada DPRD Kota Malang bahwa revitalisasi Alun Alun Merdeka menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Meski berasal dari CSR yang mempunyai kewenangan tersendiri, Dito menegaskan, semestinya semangat revitalisasi ini bisa segera direalisasikan atau dilanjutkan oleh Wali Kota Malang saat ini.
“Apabila dalam faktualnya terjadi ada kendala, tentu kami sangat menyayangkan. Karena itu adalah komitmen Bank Jatim sebagai bank mitra Pemda dan BUMD Jawa Timur untuk mengalokasikan CSR ke Kota Malang, dalam hal ini Alun Alun Merdeka,” ujar Dito, Senin (16/6) kemarin.
Disampaikan Dito, DPRD sempat menerima adanya informasi tahapan yang telah dilakukan oleh Pemkot Malang. Mulai dari tahapan perencanaan hingga forum konsultasi publik juga telah dilakukan. Namun beberapa waktu belakangan memang tidak tersampaikan lagi progresnya karena sempat dikatakan ada rencana perubahan desain dan sebagainya.
Dito meminta program revitalisasi dari CSR ini harus tetap terlaksana sebab telah disampaikan sebelumnya bahwa revitalisasi itu bakal menguatkan wisata heritage yang ada di sekitarnya. Yakni Kayutangan Heritage.
“Maka kami nanti akan menanyakan hal ini juga ke perangkat daerah terkait. Baik ke DLH maupun ke DPUPRPKP. Yang jelas, kalau itu merupakan program prioritas, ya bagaimana pun harus benar benar direalisasikan,” tegas dia.
Pihaknya mendorong Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa Alun Alun ini bisa difungsikan sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat. “Sehingga penataan PKL adalah hal berbeda yang tidak perlu dikaitkan dengan revitalisasi,” tambah dia.
Ia pun meminta kepada Pemkot Malang agar kembali berkomunikasi secara intens bersama Bank Jatim sebagai pemberi CSR. “Saya kira, memang benar yang memberikan program revitalisasi adalah dari CSR, sehingga kewenangan ada di sana. Tapi semangat mempercantik Alun Alun yang sudah ditetapkan menjadi program prioritas itu tetap tidak bisa diabaikan, apalagi kalau sampai berganti tahun. Tentunya Pemkot harus berkomunikasi intens lagi dengan Bank Jatim, nanti segera kami meminta progresnya,” tutur dia.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan, pihaknya sebagai penerima CSR tidak terlalu banyak memahami konsep rinci dari Alun Alun Merdeka. Menurut Rahman, beberapa hal yang akan direvitalisasi, tidak terlalu berbeda jauh dari rencana awal.
Yakni seperti revitalisasi air mancur yang bakal disulap menjadi dry fountain sekaligus bisa menjadi stage atau panggung. Perbaikan dan penambahan bangku kursi dan lampu penerangan. Perbaikan rerumputan dan penambahan vegetasi bunga, hingga mempertahankan layanan publik yang ada di pojok Alun Alun Merdeka
“Yang paling menonjol kemarin yang terakhir saya lihat adalah area bermain yang akan diubah total. Diganti baru dengan permainan baru. Selebihnya masih sama, hanya dilakukan perbaikan. Tapi rincinya bagaimana itu di Bank Jatim semua,” beber Rahman.
Untuk pelaksanaan revitalisasi, Rahman juga mengamini pernyataan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang menyatakan bahwa revitalisasi ini molor karena tertunda adanya beberapa kali momen hari besar agama. Pihaknya tidak ingin adanya pekerjaan pembangunan sampai mengganggu masyarakat.
“Pak wali kemarin sempat menyampaikan, kalau bisa memang setelah Idul Fitri agar tidak mengganggu masyarakat. Karena disitu kan ada Masjid Agung Jami. Nah lalu kalau sekarang ada Porprov,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Bank Jatim Cabang Malang Wardoyo menyampaikan, pihaknya belum bisa membeberkan hasil desain revitalisasi maupun maket final dari Alun Alun Merdeka. Menurut Wardoyo, saat ini pihaknya pun masih melakukan komunikasi intens dengan pimpinan di Bank Jatim pusat karena CSR itu memang langsung dipegang pusat. “Yang pasti kami tetap pada komitmen yang sama. Hanya saja, kami belum bisa menyampaikan ini ke media. Nanti setelah kami komunikasikan dengan pusat, teman teman media pasti kami berikan informasi,” pungkasnya. (ian/van)