MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- SD di Kota Batu kekurangan guru pengajar. Kekurangan guru pengajar terjadi di guru kelas, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Kekurangan guru di SD Kota Batu karena pada tahun ini ada 40 guru yang pensiun. Menanggapi permasalahan tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud mengatakan, ada beberapa solusi yang harus segera diambil oleh Dinas Pendidikan.
“Pertama bisa pemaksimalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang sudah ada. Kemudian kembali mengusulkan kebutuhan guru dalam seleksi P3K atau seleksi CPNS setiap tahunnya,” ujar Didik kepada Malang Posco Media, Kamis (8/6) kemarin.
Solusi kedua, sekolah bisa memaksimalkan guru honorer. Pemaksimalan guru honorer sambil mengunggu seleksi P3K dan CPNS. “Cuma yang perlu diperhatikan adalah ketika akan membuat kebijakan, kalau perlu Dindik harus mengundang Kepsek yang gurunya banyak pensiun. Di forum tersebut nanti bisa dibahas bagaimana cara mengatasi kekurangan guru,” bebernya.
Sebelumnya disampaikan oleh Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Batu, Daud Andoko bahwa kekurangan tenaga pengajar SD ini karena banyaknya guru yang pensiun di tahun ini.
“Tahun 2023 memang untuk tingkat sekolah dasar di Kota Batu kekurangan guru pengajar. Pasalnya banyak guru yang pensiun. Totalnya ada 40 guru untuk tahun ini,” papar Daud.
Ia menguraikan dari 40 orang tenaga pengajar yang pensiun terdiri dari 31 orang guru kelas, 6 orang guru PJOK dan 3 orang guru Pendidikan Agama Islam. Diungkap Daud, pada tahun 2023 Dinas Pendidikan Kota Batu sebenarnya sudah meluluskan 22 orang guru penggerak. Bahkan, tahun ini Dindik mengangkat guru sebanyak 78 orang. Namun pengangkatan guru P3K tidak terlalu berdampak. Karena untuk 22 orang guru penggerak itu adalah menjadi syarat naik jenjang ke Kepala Sekolah. Artinya, stok Kepala Sekolah aman.
“Sedangkan untuk 78 orang guru P3K juga sudah diangkat tetapi sebagian besar juga sudah terdata sebagai tenaga pengajar. Hanya saja yang membedakan statusnya yang meningkat dari GTT ke P3K,” pungkasnya. (eri/udi)