.
Friday, December 13, 2024

Dewan Pertanyakan Sisa Kios Kosong, Minta Transparansi dan Kejelasan Pasar Induk Among Tani

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pasar Induk Among Tani Kota Batu terlihat sangat megah. Namun masih ada beberapa kios kosong yang belum memiliki penghuni. Melihat kondisi tersebut DPRD Kota Batu mempertanyakan kios kosong dari sisa pedagang yang telah mendapatkan haknya dan meminta agar kios kosong tersebut dimanfaatkan oleh anak-anak muda untuk ruang-ruang kreatif.

“Kalau dilihat masih banyak bedak kosong yang belum memiliki penghuni dari sisa hasil undian pedagang. Ini seharusnya Diskoperindag atau UPT menginformasikan kios kosong yang belum berpenghuni ke masyarakat agar bisa dimanfaatkan. Selain itu sebagai bentuk transparansi pengelolaan pasar,” ujar Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Khamim Tohari kepada Malang Posco Media, Selasa (28/5) kemarin.

Dengan adanya transparansi terkait informasi sisa kios kosong, lanjut Khamim secara tidak langsung masyarakat umum tidak akan mempertanyakan hal tersebut. “Jadi harus terbuka terkait berapa sisa kios kosong yang ada ke masyarakat. Kemudian masyarakat bisa memanfaatkan kios tersebut. Jangan sampai menduga-duga jika ternyata sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu,” tegasnya.

Bukan hanya itu, kios-kios kosong ini bisa dimanfaatkan anak-anak muda untuk berjualan atau menjadi ruang-ruang kreatif dengan penggunaan sesuai Perda. Ia mencontohkan seharusnya Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa mereplikasi Pasar Santa yang berlokasi di Jakarta Selatan. Di pasar tradisional tersebut sudah lama dijadikan sebagai tempat nongkrong kawula muda.

“Di Pasar Santa anak-anak muda mampu membaur dengan pedagang lama. Tapi bedanya anak-anak muda  memanfaatkannya sebagai tempat berjualan kaset jadul seperti vinyl. Bahkan juga menjadi tempat tongkrongan anak muda untuk diskusi dan kegiatan bermanfaat lainnya,” bebernya.

Dengan kehadiran anak muda di pasar Among Tani Kota Batu, lanjut Khamim, setidaknya akan memberikan warna tersendiri. Selain itu juga akan berdampak pada penjualan bagi pedagang yang ada di Pasar Induk.

“Jika ini bisa direalisasikan, tentunya akan menjadi hal yang luar biasa. Karena yang mengisi bedak kosong anak muda, tentu untuk harga sewa harus menyesuaikan. Kalau tidak salah untuk sewa bedak kosong di Pasar Induk Among Tani cukup terjangkau sekitar Rp 3 juta per tahun,” ungkapnya.

Dengan nilai yang tidak terlalu tinggi tersebut tentunya masih sangat terjangkau bagi anak muda. Sehingga hal tersebut bisa menjadi peluang bagi anak muda untuk membuka usaha.

Pembangunan Pasar Induk Among Tani juga dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 2.630 unit, terdiri dari 1.716 kios dan 914 los. Dari data yang dimiliki Malang Posco Media, untuk total pedagang yang memiliki SK sebanyak 2.209 orang. Artinya ada ratusan kios atau los kosong.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img