MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pembangunan Pasar Besar Among Tani Batu ditargetkan selesai Mei 2023 sesuai dengan kontrak pengerjaan. Meski begitu penataan atau pengelolaan pasar tradisional tersebut harus diselesaikan segera mungkin agar saat pedagang kembali direlokasi ke tempat yang baru tidak semrawut.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Batu M. Saifuddin mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menggodok Raperda pengelolaan pasar bersama eksekutif. Targetnya Raperda tersebut diselesai pada akhir tahun 2022.
“Dalam waktu dekat ini kami akan membahas bersama dengan Bagian Hukum Pemkot Batu dan Diskumdag. Dimana Raperda tersebut akan membahas tentang regulasi pengelolaan pasar secara keseluruhan. Mulai manajemen pasar sampai pengaturan lapak,” ujar Saifuddin kepada Malang Posco Media.
Raperda pengelolaan pasar tersebut tentunya akan mengakomodir semua pedagang yang ada saat ini. Namun sebaliknya jika dalam waktu enam bulan pedagang tidak menempati kios, maka bisa diisi oleh orang lain.
“Misal kios digunakan gudang, jelas tidak boleh. Lebih baik gudang ada di luar pasar saja. Karena peraturan tersebut kita usulkan agar pasar ini menjadi ramai dan terlihat hidup,” bebernya.
Menurutnya ketika satu orang memiliki tiga kios, namun dua kios dijadikan gudang kesannya akan terlihat sepi. Hal tersebut malah akan mematikan suasana.
Sementara terkait kelembagaan yang tepat untuk mengelola pasar, diungkap Syaifudin bahwa saat ini masih dalam pembahasan. Apakah akan menggunakan UPT, BUMD atau lainnya. Tapi menurutnya pengelolaan bisa dipihak ketigakan.
“Kalau usul kami lebih baik dipihak ketigakan. Tapi kalau Diskumdag sanggup mengelola, kenapa tidak,” pungkasnya. (eri)