PEMBONGKARAN : Petugas gabungan dan Tim Identifikasi dari Polsek Tirtoyudo dan Polres Malang saat melakukan evakuasi pembongkaran makam Senimin, Selasa (16/5) petang.(MPM – DOKUMEN HUMAS POLSEK TIRTOYUDO)
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Warga Dusun Arjoyoso Desa Ampelgading Kecamatan Tirtoyudo Malang, dibuat heboh. Usai seorang lansia, bernama Senimin, 60, ketahuan telah dikuburkan oleh istri dan anaknya yang sama-sama diduga merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Selasa (16/5) sore.
Kapolsek Tirtoyudo AKP Teguh Iman Sugiharto menjelaskan, dari keterangan warga memang satu keluarga tersebut diketahui sama-sama ODGJ. Kemudian dari keterangan keluarga yang sempat ditanya petugas, bahwa korban Senimin ini sempat muntah-muntah dan tidak bisa beraktivitas, saat hari Raya Idul Fitri 1444 H, akhir Bulan April lalu.
“Dari kecurigaan warga itu, kemudian diketahui bahwa korban ini dikuburkan sendiri oleh istrinya yang juga ODGJ, di halaman belakang rumahnya. Sebelumnya, istri korban bernama Mislikah sempat memberitahu cucunya, bahwa ada sebuah gundukan di belakang rumahnya adalah makam sang kakek,” bebernya, Rabu (17/5) pagi.
Saat dilakukan pembongkaran makam, istri serta anak korban yang juga merupakan ODGJ tiba-tiba mengamuk. Mereka sempat mencoba menyerang petugas yang melakukan pembongkaran, namun bersama warga sekitar bisa ditenangkan.
“Jadi saat korban sakit, memang pernah berujar ke istrinya agar dimakamkan di belakang rumah supaya anak dan cucunya bisa menjenguk. Makanya istrinya sempat bersikeras, saat petugas mencoba mengevakuasi korban,” lanjutnya.
Saat dibongkar selain tubuh korban Senimin, petugas juga menemukan beberapa benda lain. Seperti satu buah tangga kayu, tiga batang bambu dan dua batang kayu, yang diletakkan di atas gundukan tersebut.
Kemudian, di dalam gundukan dan di sekitar tubuh korban ditemukan kemeja putih yang masih dikenakan. Selain itu, juga ada celana kolor warna biru, kaos kaki warna biru, sehelai kain selimut warna coklat dan satu lembar perlak.
Petugas juga sudah melakukan identifikasi terhadap jenazah korban, dan memang benar bahwa jenazah itu merupakan Senimin. Sementara hasil pemeriksaan pada tubuh korban, tidak ditemukan adanya luka maupun tanda bekas kekerasan.
“Untuk saat ini jenazah sudah kami evakuasi menuju ke kamar jenazah RSSA Malang untuk dilakukan visum. Sementara untuk istri dan anak korban, sudah kami rujuk ke RSJ Dr. Radjiman Wedyodiningrat Lawang, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. (rex/jon))