MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Sampah menjadi permasalahan serius di Kota Batu. Namun secara perlahan masalah tersebut mulai teratasi dengan pola baru pengelolaan sampah dan kolaborasi dengan masyarakat.
Tak terkecuali sampah di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, yang belum memiliki TPS3R. Untuk menyelesaikan sampah di pasar tradisional tersebut, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu telah menganggarkan Rp 100 juta untuk pembangunan TPS3R. “Kami telah anggarkan Rp 100 juta untuk pembangunan TPS3R. Nanti TPS3R Pasar Induk Among Tani akan dibangun di area belakang bangunan pasar bagian pojok,” kata Bangun kepada Malang Posco Media, kemarin.
Untuk proses pembangunan mulai dilaksanakan pada 18 November 2023. Dengan jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari ke depan. “Proses sudah dipersiapkan. Karena anggaran sekitar Rp 100 juta, maka tidak melalui tender atau penunjukan langsung karena pembangunan TPS3R di pasar induk sangat urgent agar cepat selesai,” bebernya.
Ketika TPS3R sudah selesai, untuk perlengkapan dari TPS3R tersebut akan dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Kemudian untuk pengelolaan ole UPT Pasar Induk Among Tani Batu. Sebelumnya Ketua Koordinator Zonasi Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Darianto menyampaikan, bahwa sampah yang ada di Pasar Induk hanya ditimbun tepat di belakang pasar. Hal tersebut membuat perkampungan yang berada di sekitar tempat penimbunan sampah protes karena timbunan sampah menimbulkan bau tidak sedap.
“Untuk itu saya mewakili pedagang pasar berharap ke OPD terkait untuk mengelola sampah tersebut. Apalagi sudah ada surat kesepakatan antara Diskoperindag dan DLH yang telah menyerahkan 30 tenaga kebersihan untuk mengelola sampah di Pasar Induk. Kami sangat berharap pembangunan TPS3R dan pengelolaan segera bisa direalisasikan,” pungkasnya. (eri/udi)