Ketekunan Pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Kepanjen Sediakan Makanan Gratis (1)
Berbagi makanan sudah menjadi kebiasaan para pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Kepanjen. Tidak hanya saat hari Jumat. Tapi para pengurus juga memberikan makan kepada jemaah yang mengikuti kegiatan kajian di Masjid Nurul Hidayah Kepanjen.
MALANG POSCO MEDIA– Mereka biasa mengadakan kajian seminggu dua kali. Yakni di hari Rabu dan Sabtu malam. Itu rutin dengan jemaah rata-rata yang datang sampai 100 orang.
“Kemudian di hari minggu di Minggu kedua setiap bulan juga ada kegiatan kajian di Masjid Nurul Huda. Jemaahnya mencapai 150 orang. Kami pengurus menyediakan makanannya,’’ kata Ketua Pengurus Pimpinan Cabang Aisyiyah Kepanjen Elly Masruroh.
Kegiatan berbagi makanan ini sendiri berawal tahun 2016 lalu. Saat itu ada pembangunan Masjid Nurul Hidayah Kepanjen. Pengurus Asyiyah Kepanjen memasak untuk para tukang. Ada 12 orang tukang yang bekerja saat itu. Mereka mendapatkan makan dua kali sehari.
“Dana untuk makanan para tukang ini diperoleh dari donasi warga Persarikatan Muhammadiyah,’’ tambah Elly. Dia mengatakan makanan para tukang tidak dibelikan jadi. Untuk menghemat biaya, mereka memasak.
“Kami memasak secara bergantian. Ada 12 orang yang masuk dalam pengurus, mereka ini memiliki jadwal untuk mamasak. Dibantu juga umat Muhammadiyah lainnya,’’ ungkap Elly.
Selama empat tahun memberikan makan tukang untuk pembangunan masjid itu berjalan lancar, dan tidak ada kendala. Elly dan rekan-rekan poengurus lainnya pun semangat menyediakan makanan.
Hingga akhirnya tahun 2020 lalu. Seiring terjadi Pandemi Covid-19, dan pembangunan masjid saat itu dihentikan. Tidak ada lagi tukang yang bekerja.
“Waktu itu kami sempat berhenti juga. Karena tidak ada tukang yang bekerja,’’ tambah Elly. Sampai akhirnya tahun 2021, kegiatan berbagi makanan itu kembali diadakan. Dimulai dengan memberikan makanan untuk kegiatan Jumat Berkah. Setiap hari Jumat para pengurus Aisyiyah kembali memasak. Mereka menyediakan hingga 200 porsi makanan untuk para jemaah salat Jumat.
Dikatakan Elly, 200 porsi makanan itu tidak hanya diletakkan di Masjid Nurl Hidayah. Namun juga diletakkan di masjid-masji lainnya di wilayah Kepanjen.
“Kalau Jumat Berkah makanan nasi sudah dikotaki. Dibagikan kepada jemaah. Ada yang membawa pulang makanannya, ada juga yang dimakan di masjid,’’ tambahnya.
Seperti menyediakan makanan untuk para tukang, menyediakan makanan untuk para jemaah salat Jumat ini anggarannya juga berasal dari donasi warga persarikatan Muhammadiyah.
“Kami tidak pernah membuka donasi, namun ada saja warga yang datang untuk berdonasi. Kemudian uang itu kami kelola, dengan menyediakan makanan,’’ urainya.
Seiring berjalannya waktu, di Masjid Nurul Hidayah juga menggelar kegiatan kajian. Di situlah pengurus kembali tergerak hati menyediakan makanan untuk para jemaah yang mengikuti kajian. Bedanya antara kegiatan Jumat Barokah dengan kegiatan kajian adalah kemasannya. Jika Jumat Berkah paket nasi yang dibagikan berupa nasi kotak, sedangkan saat kajian, nasinya berada dipiring.
“Jadi kalau pas harinya, kami semua pengurus akan bahu membahu menyediakan nasi di piring-piring berikut lauknya. Begitu kegiatan kajian selesai, jemaah pun mengambil hidangan untuk kemudian dimakan bersama-sama,’’ tambah Elly.
Dia mengatakan saat itulah tercipta rasa kebersamaan yang sangat kuat. Seluruh warga persarikatakan tidak memandang derajat maupun kedudukan. Semuanya merasakan nasi dengan lauk yang sama.
“Tujuan kami menyediakan makanan tak lain adalah mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan di atara para umat,’’ urainya.
Elly bersyukur, karena kegiatan Pengurus Cabang Aisyiyah Kepanjen menyediakan makanan dan berbagi makanan ini terus ada sampai sekarang. Dan sepanjang ini tidak pernah ada pengurus yang mengeluh.
“Ini merupakan kegiatan bakti sosial. Berbagi makanan ini tujuannya untuk mengajak masyarakat bahagia bersama-sama, selain mempererat tali silahturahmi dan persaudaraan,’’ pungkasnya.(ira/van/bersambung)
