.
Friday, December 13, 2024

Diburu Belanda Usai Aksi Bumi Hangus Malang; Danuri dan Abdul Jalil Tewas Ditembak di Sekitar Kalayatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kapten Danuri dan Abdul Jalil meregang nyawa mempertahankan Kemerdekaan RI. Tewas ditembak pasukan Belanda yang melancarkan agresi militer I. Tempatnya di sekitar Klayatan dan Kemantren  Sukun Kota Malang.  

=====

Kala itu baru saja usai aksi bumi hangus di Malang. Rakyat beraksi melawan Belanda yang hendak kembali duduki Malang dan sekitarnya. Padahal Soekarno  dan Hatta sudah memproklamasikan Kemerdekaan RI, pada 17 Agustus 1945.

Sebelum Belanda menduduki Malang, pejuang melancarkan aksi bumi hangus. Sejumlah bangunan milik kolonial dibakar. Termasuk gedung Balai Kota Malang.  Itu kejadian di tahun 1947.

Danuri dan Abdul Jalil ikut aksi bumi hangus. Usai melancarkan perlawanan, Danuri dan Abdul Jalil pulang ke Sukun. Yakni di sekitar Kalayatan dan Kemantren.

Ternyata pasukan Belanda makin agresif. Para pejuang diburu.   Patroli tentara Belanda makin masif.

“Tokoh-tokoh yang membumihanguskan Malang itu diburu karena Belanda marah. Sampai ada patroli ke kampung-kampung termasuk ke Klayatan,” cerita Jupri SPd MPd, seorang tokoh di Bandungrejosari yang menelusuri jejak perjuangan Danuri dan Abdul Jalil.

Suatu hari, sekelompok pasukan Belanda patroli menuju Kalayatan hingga Kemantren. Warga bergegas menemui Danuri dan Abdul Jalil. Dua karib itu diminta bersembunyi. Segera meninggalkan kampung!

Saat hendak menyelamatkan diri melalui Klayatan ke Gunung Kawi, patroli Belanda mengetahui keberadaan Danuri dan Abdul Jalil. Langsung diberondong peluru. Tewas di tempat.

Kini tempat tewasnya dua pejuang itu diberi nama Jalan Danuri dan Jalan Abdul Jalil. Mengabadikan nama mereka untuk dikenang jasanya.  Lokasi persisnya di Klayatan Gang II Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang.

“Saya sempat menelusuri. Tanya sesepuh-sesepuh di sini. Memang nama Jalan Danuri dan Jalan Abdul Jalil diambil dari dua tokoh pejuang. Mereka gugur di lokasi yang sekarang dijadikan nama jalan itu,” kata Jupri.

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pembina Karang Taruna RW 3 Kelurahan  Bandungrejosari ini menuturkan, dari cerita-cerita sesepuh kampung, Danuri dan Abdul Jalil kemungkinan warga Klayatan.

Jupri mengatakan nama keduanya memang dikenal karena cerita perjuangannya. Guna mengenang kisah perjuangan dua pejuang itu dibangunlah replika Tugu. Terinspirasi juga dari Tugu di Alun-Alun Bundar.  

“Bahannya pasir dan batu kali diambil langsung dari Kali Metro dekat Klayatan. Semua gotong royong seadanya buat Tugu Klayatan ini,” ungkap Jupri menceritakan sebuah tugu yang terletak di Jalan Klayatan Gang III RT 8 RW 2 Kelurahan Bandungrejosari. Lokasinya tidak jauh dari Jalan Danuri dan Jalan Abdul Jalil.

Saat ini Tugu Klayatan menjadi pusat kegiatan peringatan HUT  Kemerdekaan RI oleh warga Klayatan. Warga Klayatan tidak pernah lupa cerita perjuangan tersebut. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img