spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

Didominasi Produk UMKM, Target Ekspor Rp 20 Miliar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Gairah perekonomian di Kota Batu mulai menggeliat. Hal ini dilihat dari angka ekspor Kota Batu naik dua kali lipat pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021. Pada tahun 2021 lalu, nilai ekspor Kota Batu berada di angka Rp 6 miliar. Sedangkan pada tahun 2022 naik dua kali lipat, hingga tembus Rp 17,5 miliar. Besaran nilai ekspor itu, didominasi oleh prodak UMKM.

Kabid Perdagangan Diskoperindag Kota Batu, Nurbianto mengatakan pada tahun 2022, terjadi pergeseran komoditi penyumbang angka ekspor tertinggi untuk Kota Batu. Sebelumnya  didominasi tanaman hias. “Komoditi eksport tertinggi tahun 2022 lalu dipegang makanan ringan kripik. Kedua ditempati tanaman hias. Ini karena pandemi sudah dapat dikendalikan persebarannya,” ujar Nurbianto kepada Malang Posco Media, kemarin.

Ia menerangkan, peningkatan ekspor dikarenakan pelonggaran kebijakan pembatasan ekspor. Berbeda dengan tahun 2021, yang banyak pembatasan. Sehingga membuat ekspor menurun. “Dengan peningkatan tersebut, pada tahun 2023 ini, kami optimis ada peningkatan kembali nilai ekspor Kota Batu. Angkanya ditargetkan bisa tembus Rp 20 miliar,” bebernya.

Untuk bisa mencapai target tersebut, Diskoperindag akan berusaha mengangkat kualitas dan pasar para pelaku UMKM. Ini agar semakin banyak lagi komoditi Kota Batu yang bisa diekspor ke luar negeri.

Di penghujung tahun kemarin, selain produk olahan keripik buah. Olahan keripik tempe Kota Batu turut berhasil merambah pasa ekspor. Total ada 20 ribu kemasan (pcs) kripik tempe hasil UMKM Kota Batu yang diekspor ke luar negeri.

Dari jumlah kemasan tersebut, jika ditimbang berat produknya lebih dari 1 ton. UMKM yang mampu memproduksi kriprik tersebut adalah PT Arjuna Citra Indonesia Kota Batu. “Negara-negara tujuan ekspor keripik tempe itu diantaranya seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam,” imbuhnya.

Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, dengan adanya ekspor ini menunjukkan bahwa kualitas produk UMKM Kota Batu sudah diakui dunia internasional. Pihaknya berharap contoh positif itu akan jadi pelecut memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya. “Ini menjadi hal positif bagi bagi UMKM, menunjukkan kalau UMKM di Kota Batu bisa naik kelas. Mudah-mudahan ini bisa memberikan kebaikan bagi UMKM di Kota Batu,” ujarnya.

Kripik tempe dipilih sebagai komoditas ekspor karena tempe menjadi superfood yang memiliki banyak manfaat dan protein tinggi. Selain itu tempe juga sudah memenuhi Standar Pangan Internasional. Untuk kripik tempe yang diekspor ini, yang digunakan merupakan jenis tempe sagu. Untuk rasa, keripik tempe ini memiliki dua varian, yakni pedas dan original.

Eko menyampaikan, Pemkot Batu terus berupaya membantu UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL.

Salah satu yang sudah dilakukan Diskumdag Kota Batu yaitu mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM yang berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Diskumdag membantu agar para pelaku usaha kecil tersebut bisa mengadopsi teknologi, sehingga mampu bertahan dan menjangkau pasar lebih luas.

Lebih lanjut, Eko juga mengatakan, bahwa pengembangan kawasan Alun-alun adalah permasalahan daya saing, daya beli dan pemasaran. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan para penyedia toko online dan juga jasa transportasi atau ojek online. “Kami telah melakukan kerja sama dengan Grab, Emtek dan Bukalapak. Semoga kerjasama membawa nilai manfaat bagi PKL dan UMKM sehingga bisa melakukan pemulihan ekonomi bagi pedagang,” ungkapnya.

Dengan memanfaatkan pemasaran digital, Diskoperindag ingin produk UMKM Kota Batu mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu melalui program Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang tergabung di dalamnya diharapkan tidak hanya dapat menjangkau jutaan konsumen melalui platform Grab dan Bukalapak. Tapi juga memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img