MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah sukses melakukan penataan kawasan di Kayutangan Heritage, Pemerintah Kota Malang kini menyiapkan rencana penataan serupa di titik lain. Yakni di kawasan sepanjang Jalan Soekarno Hatta (Soehat).
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan, selain menjadi pemecah keramaian di Kayutangan Heritage, penataan kawasan di Jalan Soekarno Hatta ini dilakukan karena menyimpan potensi yang besar. Sekaligus juga banyak persoalan yang harus diselesaikan.
Untuk itu, ia menyampaikan gagasan konsepnya itu dalam Forum PINTAR (Perbincangan Intern Tata Ruang) di ITN Malang, Sabtu (18/5).
“Saat ini kan potensinya tinggi dari kalangan mahasiswa, ada kafe dan lainnya banyak disana. Ini kami ingin atur agar selama ini yang memang terjadi kemacetan, kami atur. Mudah mudahan secara keseluruhan, secara integrasi, kami akan carikan solusinya juga terkait permasalahan di Suhat,” terangnya.
Menurut Wahyu, kawasan Soehat sendiri dinilai relatif sudah cukup siap untuk dilakukan penataan. Khususnya untuk ditata sebagai kawasan Wisata Milenial, yang berbeda dengan Kayutangan Heritage yang mengusung tema ‘wisata tema kolonial’. Gagasan tentang penataan itu pun didukung oleh sejumlah akademisi yang datang dalam forum tersebut.
“Tadi sudah dilihat, responnya positif dari perguruan tinggi, baik dari ITN maupun dengan UB, sepakat bahwa kawasan Soehat kami atur. Kami rencanakan agar saat ini yang kesannya semrawut, macet dan lain lain bisa kami kondisikan lebih baik lagi,” sambungnya.
Kendati demikian, untuk konsep perencanaan penataan ini masih terus digodok. Hingga saat ini belum ada rencana mendetail yang akan diterapkan di kawasan tersebut.
Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Arief Setiyawan S.T., M.T menyebut, kawasan Soekarno Hatta telah dikaji dengan sejumlah akademisi dan memang layak untuk dilakukan penataan dan pengembangan. Termasuk untuk dikembangkan menjadi wisata milenial.
“Memang kami ingin menangkap dari sisi kampus bahwa ada wisata milenial. Daripada hanya sekadar ngomong, kami ingin lebih formal dan akademis. Yang jelas bahwa wilayah atau kawasan itu sangat layak. Bahkan kawasan itu sudah matang, tinggal dikemas saja,” yakin dia.
Ia menyadari, dalam masa pengembangannya tentu akan ada banyak tantangannya. Yang jelas, pihaknya yakin jika dikerjakan secara bertahap, penataan di kawasan Soekarno Hatta ini bisa menjadi sebuah wisata tematik milenial.
“Pengembangan memang tidak bisa langsung menyeluruh. Tapi dibagi segmen segmen. Segmen selatan, tengah atau utara terlebih dahulu,” tandasnya. (ian/nug)